TEMPO Interaktif, Makassar - – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengklaim ibu rumah tangga banyak terjangkit penyakit kelamin Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Data Badan Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS, daerah ini berada pada peringkat ketiga penderita terbesar di Indonesia.
“Beberapa kasus yang muncul dipermukaan, banyak ibu rumah tangga yang terinfeksi," kata Kepala Bagian Pencegahan dan Penanggulangan Napza HIV AIDS Biro Bina Napza Muh Nuhrahim, siang tadi.
Kalangan ibu rumah tangga, menurut Nuhrahim, terserang virus setelah berhubungan seks dengan pasangan resmi. Anak yang dikandung, juga harus menerima penyakit bawaan yang ditularkan melalui orangtua. “Kemungkinan prilaku sang suami yang melakukan hubungan seks bebas yang membuat mereka tertular,” kata Nuhrahim.
Penemuan baru di 2011 ini, berdasarkan laporan hasil survei Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dan Badan Narkotik Nasional (BNN). Peningkatan jumlah penderita tidak lagi didominasi penggunaan jarum suntik. Tapi mulai didominasi prilaku seks bebas luar nikah atau heteroseksual.
Prilaku seks menyimpan, menurut Nuhrahim, tidak lagi dilakukan dilokalisasi, tapi cenderung pada teman kencan secara bergantian. Seks bebas di daerah ini sudah mencapai 60 persen, sementara penggunaan jarum suntik sebesar 58,6 persen.
Jumlah penderita HIV AIDS di Sulawesi Selatan tahun ini mencapai 3.918 jiwa, mengalami peningkatan 60 persen dari 2010 yang hanya mencapai 2.400 jiwa. Penderita penyakit kelamin di daerah ini berada diurutan ketiga setelah Papua dan DKI Jakarta. Sulawesi Selatan juga menduduki urutan ketujuh penderita HIV dan kedelapan pengguna narkoba di Indonesia.
SULFAEDAR PAY