TEMPO Interaktif, Jakarta - Penumpang bus yang berangkat dari terminal Lebak Bulus umumnya tak setuju jika trayek antarkota antarprovinsi dipindah dari Lebak Bulus ke terminal Kampung Rambutan.
Pasangan suami istri Gianto, 37 tahun, dan Elvera, 33 tahun, misalnya, mengatakan faktor keamanan dan ketertiban menjadi salah satu alasan. Gianto, yang tengah menunggu bus menuju Semarang, mengatakan bahwa terminal Lebak Bulus jauh lebih tertib ketimbang Kampung Rambutan.
Gianto bercerita, ketika bus yang ia tumpangi dulu transit di Kampung Rambutan, banyak orang berkedok pedagang masuk ke bus memalak uang dari penumpang. "Kalau di Lebak Bulus itu tidak ada. Di sini lebih tertib," katanya kepada Tempo pada Minggu sore tadi, 24 Juli 2011.
Kejadian itu membuat pria yang bermukim di Sawangan, Depok, ini tak setuju jika trayek antarkota Lebak Bulus dipindah ke kampung rambutan. "Kalau dipindah saya mending cari bus dari Depok," ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Momo (35), warga Ciputat, Tangerang Selatan yang tengah menunggu Bus menuju Klaten, Jawa Tengah. Ia mengatakan terminal Lebak Bulus lebih mudah dicapai dengan kendaraan umum ketimbang Kampung Rambutan. "Dari Ciputat hanya sekali naik angkot. Kalau Kampung Rambutan jauh," ujarnya. Soal kenyamanan pun Momo berpendapat lebih baik di Lebak Bulus. "Lebih enak di sini," katanya.
Hal berbeda disampaikan oleh Herling Parikesit (22), warga Pasar Minggu. Menurut Herling, dipindah ataupun tidak sama saja baginya. "Sebab rumah saya kan di tengah-tengah," katanya.
Herling pun mengatakan kenyamanan antara terminal Lebak Bulus dengan Kampung Rambutan sama saja.
Rencana pemindahan trayek bus antarkota santer beredar awal tahun ini. Tapi hingga saat ini operasi bus antarkota antarprovinsi di terminal Lebak Bulus masih berjalan normal. "Belum ada berita pasti soal pemindahan. Masih normal," kata Anggota Regu I petugas Terminal Lebak Bulus, Chaidirsyah.
ANANDA BADUDU