TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Kredit mikro yang disalurkan oleh PT Bank Mandiri Tbk. (Bank Mandiri) pada Januari-Juni 2011 tumbuh 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Besaran kredit yang disalurkan mencapai Rp 8 triliun," kata Managing Director of Micro & Retail Banking Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin di sela-sela Regional Entrepreneurship Summit di Nusa Dua, Bali, Sabtu 24 Juli 2011.
Menurut Budi, pertumbuhan kredit mikro Bank Mandiri di atas 40 persen memang sudah terjadi dalam lima tahun terakhir. Pencapaian ini bisa terbilang agresif. Dia juga mengatakan, kredit Mikro Bank Mandiri banyak disalurkan ke sektor perdagangan. Sementara debitor mikro sudah sebanyak 700 ribu orang.
Lebih lanjut Budi menyebutkan, penyaluran kredit Bank Mandiri di semester pertama 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp 58,86 triliun. Kredit yang disalurkan sekarang sudah mencapai Rp 276,86 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri rata-rata ditargetkan mencapai 20-22 persen sudah terlampaui. Hal ini merupakan pertanda baik. Apalagi, Non Performing Loan (NPL) kredit mikro Bank Mandiri juga di bawah 5 persen.
Terkait suku bunga yang masih tinggi, Zulkifli mengatakan hal itu dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah inflasi. Suku bunga rendah terjadi jika inflasi juga kita rendah. Dia mengatakan, sebenarnya, besaran bunga kredit bukan menjadi hambatan pelaku usaha kecil. "Pelaku usaha lebih membutuhkan akses kepada kredit," kata dia.
Selain itu, lanjut Zulkifli, Bank Mandiri dan anak usahanya, Bank Mandiri Syariah (BSM), telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 6,3 triliun. Besaran penyaluran KUR sudah mencapai 60 persen. Menurut dia, kredit lebih banyak disalurkan di sektor pertanian dan perkebunan.
EKA UTAMI APRILIA