TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengelola Kalibata City akan memberikan ganti rugi kepada delapan rumah di RT 11 RW 4 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, yang temboknya ambruk akibat pembangunan Kalibata City. Pengelola akan membangun kembali tembok dan bagian rumah warga yang rubuh, memberi uang senilai Rp 1 juta per rumah yang diperuntukkan sebagai tanggungan biaya sewa mengontrak selama sebulan, dan konsumsi tiga kali sehari.
"Ganti rugi sudah disepakati. Dana untuk itu (mengontrak rumah) juga sudah dibayarkan pengelola Kalibata City. Masing-masing Rp 1 juta setiap keluarga. Hari ini juga sudah dibayarkan melalui Ketua RT," kata Ketua RW 4, Kelurahan Rawajati, Musa, Rabu, 27 Juli 2011.
Bentuk ganti rugi, kata Musa, sudah disampaikan kepada warga, khususnya pemilik delapan rumah yang temboknya ambruk. "Warga sudah diberi tahu dan memahami. Tidak ada komplain dari warga."
Sri, salah seorang warga yang tembok belakangnya ambruk, mengakui sudah mengetahui ganti rugi itu. Sri dan beberapa warga yang rumahnya ikut ambruk saat ini masih mengungsi di Kantor Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). "Saya masih cari kontrakan. Masih belum dapat. Jadi, saya masih di sini."
Sebanyak delapan rumah yang temboknya ambruk sampai saat ini masih belum diperbaiki pengelola Kalibata City. Beberapa warga terlihat membersihkan sisa bangunan yang ambruk menunggu perbaikan dari pengelola. "Belum tahu kapan akan dilaksanakan (perbaikan), tapi pengembang Kalibata City sudah berjanji akan memperbaiki," kata Sri.
Benny Suveltra, pengembang Kalibata City, mengatakan masih menghitung waktu perbaikan. Ia menjamin perbaikan itu akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kami masih menghitung. Akan segera kami perbaiki. Estimasi kami, perbaikan itu akan selesai dalam waktu enam-delapan minggu," kata dia.
Selain memperbaiki delapan rumah yang rusak berat, pengelola juga akan memperbaiki 15 rumah lainnya yang dindingnya retak. "Sudah tidak ada masalah," kata Benny.
Senin, 25 Juli 2011, tembok delapan rumah di RT 11, RW 4, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran ambruk sekitar pukul 18.30. Tembok itu ambruk akibat pengembang Kalibata City mengeruk tanah yang bersebelahan dengan tembok perumahan warga sedalam sekitar lima meter. "Tanah di sini memang labil. Pengerukan itu dalam dan dilakukan persis di sebelah dinding rumah. Ditambah hujan pada hari itu, makanya ambles," kata Musa.
ARIE FIRDAUS