TEMPO Interaktif, Bandung - Empat perguruan tinggi swasta, di Jawa Barat yaitu Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Universitas Sunan Gunung Jati di Cirebon, Universitas Singaperbangsa di Karawang dan Politeknik Kesehatan di Sukabumi akan berubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri. ”Sudah diproses semua, sudah di Mendiknas, sudah berangkat ke sana (usulannya), tinggal lahan,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja kepada Tempo, Rabu 27 Juli 2011.
Menurut dia, semua yayasan di masing-masing perguruan tinggi swasta itu sudah setuju soal perubahan status tersebut. Semua yayasan itu, kata Deny, sudah merelakan perguruan tinggi swasta itu berikut asetnya untuk diserahkan ke negara. ”Mereka sudah tahu kalau (perubahan status) ke negeri itu, aset yayasan diserahkan (ke negara), Lillahita’ala,” kata Deny.
Namun semua perguran tinggi swasta itu belum bisa memenuhi persyaratan luas lahan yang dibutuhkan untuk pengembangannya menjadi perguruan tinggi negeri. Untuk itu, dia melanjutkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyiapkan anggaran untuk menyediakan lahan yang dibutuhkan guna memenuhi persyaratan tersebut, mulai tahun ini.
Anggaran yang disiapkan untuk penyediaan lahan tahun ini adalah sebesar Rp 23 miliar dan di anggaran perubahan sebesar Rp 60 miliar. Duit itu ditujukan untuk menambah lahan bagi Universitas Siliwangi, Universitas Gunung Jati, dan sebagian lahan untuk Univesitas Singaperbangsa.
Pemprov akan menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan itu. Namun lahan baru akan diserahkan saat ”akad” perubahan statusnya antara Kementerian Pendidikan Nasional, pihak yayasan, dan pemerintah provinsi. ”Kita tidak beri lahan ke PTS, yang ada adalah pemerintah provinsi nanti akan membeirkan hibah (lahan) ke negara,” kata dia.
Deny menambahkan, berdasarkan hasil kajian kelengkapan dokumen, perubahan status yang diusulkan itu sudah diputuskan urutannya. Pertama dimulai dari Universitas Siliwangi, disusul Universitas Sunan Gunung Jati, lalu Universitas Singaperbangsa. Terakhir adalah Politeknik Kesehatan yang akan dilengkapi dengan Politeknik Agro.
Pihaknya merencanakan tahun ini Universitas Siliwangi sudah bisa berubah status menjadi perguruan tinggi negeri. Disusul Universitas Gunung Jati. Sisanya akan menyusul tahun depan. Namun persiapan lahan untuk Universitas Siliwangi masih terganjal penetapan lokasi dari Pemerintah Kota Tasikmalaya. Sementara lahan yang dibutuhkan untuk perluasan Universitas Gunung Jati sudah ada , namun tinggal pendanaan untuk pembebasan lahan.
Sehari sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengeluhkan minimnya akses warga Jawa Barat untuk mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri, kendati ada sejumlah perguruan tinggi negeri ternama di Bandung. Di depan anggota Komisi II DPR RI, dia beralasan, perguruan tinggi negeri di Bandung semisal ITB, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri, dan Universitas Padjadjaran menjadi sasaran semua calon mahasiswa di seluruh Indonesia. ”Warga Jawa Barat di sana hanya sedikit,” katanya.
Heryawan mengatakan, pemerintah provinsi tengah mengusulkan agar Kementerian Pendidikan Nasional meloloskan perubahan status empat perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri. Empat perguruan tinggi swasta itulah yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi bagi warga Jawa Barat.
Proyeksi Pemerintah Jawa Barat, kata dia, Universitas Siliwangi bisa memenuhi kebutuhan 6 juta calon mahasiswa yang berada di sekitar Tasikmalaya, Banjar, dan Ciamis; Universitas Gunung Jati untuk sekitar 6 juta calon mahasiswa di wialyah Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan, Universitas Singaperbangsa untuk calon mahasiswa di wilayah Bekasi, Karawang, dan Subang, serta Politeknik Kesehatan di Sukabumi untuk calon mahasiwa yang berada di wilayah Jawa Barat bagian selatan.
AHMAD FIKRI