TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Garuda Indonesia menjamin layanan penerbangan pada Kamis, 28 Juli 2011 tetap berjalan seperti biasa. Jaminan ini diberikan sehubungan dengan ancaman mogok kerja sejumlah pilot maskapai ini. Setidaknya ada 367 penerbangan Garuda dari dalam dan luar negeri. "Kami pastikan semuanya berjalan normal," ujar Direktur Operasi Garuda Ari Sapari dalam Konferensi Pers di Sport Center Garuda, Bandara Soekarno Hatta, Rabu, 27 Juli 2011.
Ancaman mogok itu akan dilakukan oleh ratusan awak Garuda yang menuntut gaji mereka disamakan dengan upah pilot asing. Ari menegaskan tidak mau berspekulasi soal klaim Asosiasi Pilot Garuda yang menyatakan jumlah awak yang akan mogok sebanyak 640 dari 867 pilot Garuda yang ada. "Klaim boleh, tapi kita lihat saja besok," katanya.
Ari mengaku sampai saat ini manajemen Garuda sedang memastikan berapa jumlah awak yang akan mogok. "Masih kami petakan. Hasilnya baru diketahui nanti malam," kata Ari.
Asosiasi Pilot Garuda Indonesia mengancam akan melakukan aksi mogok terbang sepanjang hari besok setelah perundingan antara asosiasi dengan manajemen Garuda kemarin tidak membuahkan hasil.
Sejumlah pilot juga menggelar konferensi pers. Mereka tidak setuju dengan rencana aksi mogok tersebut. "Kami komitmen untuk kerja secara profesional dan akan tetap kerja sebaik-baiknya," ujar pilot Garuda, Kapten Manotar Napitupulu, dalam pertemuan pers di Jakarta, Selasa kemarin.
Manotar mengklaim, dari total 800 pilot Garuda, hampir setengahnya tidak setuju melakukan aksi mogok pada 28 Juli mendatang. Karena, menurutnya, aksi mogok sehari itu berdampak luas terhadap masyarakat banyak. "Dampaknya bukan sehari, tetapi bisa berbulan-bulan. Dampaknya sangat luas. Dalam hal ini, masyarakat juga mesti dipikirkan," katanya.
Meski tidak menginginkan mogok, menurutnya, sejumlah pilot Garuda tetap mendukung perjuangan para pilot yang tergabung Asosiasi Pilot Garuda. "Kami sangat mendukung perjuangan asosiasi, tetapi tolong dicari solusi yang lebih baik," kata dia.
Manotar menegaskan bahwa dia dan sejumlah rekannya mewakili dirinya secara pribadi, bukan atas tekanan dari siapapun, seperti manajemen Garuda sendiri. "Sangat banyak yang tidak mau mogok. Bisa jadi hampir 200 pilot senior tidak ingin mogok ini terjadi," jelasnya.
Pertemuan pers tersebut dihadiri sejumlah pilot, di antaranya Manotar Napitupulu yang pernah menjabat di Presiden Federasi Pilot Indonesia dan menjadi kapten pilot untuk pesawat Airbus 330, Robert Moningka menjadi kapten pilot pesawat Boeing 747-400, Rosihan Makmur sebagai kapten pilot Airbus 330, Burhanuddin sebagai kapten pilot Airbus 330, Djoko Sugihartono sebagai kapten pilot Airbus 330, dan Indra Wijaya sebagai kapten pilot Boeing 737-800 NG. Yang hadir merupakan kapten senior yang telah masuk ke Garuda Indonesia dari tahun 1977.
JONIANSYAH | SUTJI DECILYA