TEMPO Interaktif, Jakarta - TNI Angkatan Udara membantah adanya pemukulan yang menimpa wartawan Tempo TV, Syarifah Nur Aida, 27 tahun. Peristiwa yang terjadi di Kampung Cibitung RW 05 Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Bogor, Kamis 28 Juli 2011, itu murni karena kondisi Syarifah yang tidak sehat sehingga menyebabkan ia terjatuh hingga pingsan ketika melakukan liputan.
"Saya sudah konfirmasi. Saya tahunya tidak ada pemukulan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Kolonel Azman Yunus, ketika dihubungi, Kamis 28 Juli 2011. "Dia sakit, setelah diperiksa tensinya 130/90, temperaturnya 37 derajat. Dia jalan kaki sejak pagi."
Berdasarkan keterangan yang ia peroleh, Azman mengatakan, Syarifah bersama kedua rekannya sedang berjalan kaki setelah selesai meliput. Namun, di tengah jalan, Syarifah tiba-tiba terjatuh karena kelelahan. Sedangkan dua temannya, yang menyadari Syarifah tertinggal, akhirnya kembali untuk mencari temannya itu.
"Dia jatuh sampai enggak sadarkan diri, lalu ditemukan warga dan dibawa ke puskesmas. Ada salah satu masyarakat disitu, namanya Bu Neneng, yang bilang secara spontan Syarifah dipukul anggota AURI," kata Azman menjelaskan darimana asal mula dugaan pemukulan terhadap Syarifah. "Saya tidak tahu apa motivasinya."
Belakangan, Neneng mencabut pernyataannya. "Dia cuma asal ngomong saja. Dia tidak sadar omongannya itu akan mengubah persepsi orang lain," ujar Azman.
Ia membenarkan jika lokasi jatuh pingsannya Syarifah dekat dengan fasilitas pelatihan satuan Den Bravo di Lanud Atang Sanjaya. Ia juga tidak membantah jika ada anggota Lanud yang datang ke kantor Polsek untuk memberikan klarifikasi, setelah sebelumnya polisi datang ke markas Paskas untuk menanyakan soal insiden tersebut. "Sebenarnya semuanya sudah clear, tidak usah dibesar-besarkan," ujar Azman. "Yang saya pegang keterangan Kapolsek. Dan Kapolsek siap memberikan klarifikasi."
MAHARDIKA SATRIA HADI