Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi Asia Timur Menurun  

image-gnews
Menteri perdagangan Mari E Pangestu berbicara mengenai kondisi krisis dunia di KTT Ekonomi Asia ke-4, di Hong Kong, (8/12).  Foto: ANTARA.Ahmad Wijaya
Menteri perdagangan Mari E Pangestu berbicara mengenai kondisi krisis dunia di KTT Ekonomi Asia ke-4, di Hong Kong, (8/12). Foto: ANTARA.Ahmad Wijaya
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Timur tahun ini akan mengalami penurunan. Hal ini akan terus berlanjut hingga 2012. Pertumbuhan yang menurun terjadi setelah pada tahun 2010 lalu pertumbuhan ekonomi sempat menguat.

Dalam Laporan Asia Economic Monitor yang terbit Kamis 28 Juli 2011, ADB mengatakan penurunan ini terjadi karena otoritas keuangan di negara-negara Asia Timur terus berusaha mengendalikan inflasi dan negara-negara ekonomi maju berusaha menyokong pemulihan ekonomi yang lemah.

Laporan tersebut memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di negara-negara berkembang di Asia Timur akan tumbuh secara agregat sebesar 7,9 persen pada tahun 2011 dan turun menjadi 7,7 persen pada 2012. Sebelumnya, pada 2010 pertumbuhan PDB secara agregat mencapai 9,3 persen.

”Pertumbuhan ekonomi akan menurun di sebagian besar negara-negara Asia Timur yang sedang berkembang pada saat otoritas di negara-negara tersebut secara perlahan mengurangi upaya-upaya stimulus fiskal dan memperketat moneter untuk menghadapi naiknya inflasi,” kata Iwan Jaya Azis, Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional ADB, yang mengeluarkan laporan ini.

Menurut Iwan, langkah tersebut sebenarnya suatu hal yang baik untuk mencegah perekonomian di negara-negara yang lebih kuat, misalnya Cina, agar tidak terlalu memanas atau overheat.

Laporan tengah tahunan ini menganalisis perkiraan pertumbuhan ekonomi dari 10 negara anggota ASEAN, RRC, Hongkong Cina, Republik Korea dan Taipei, Cina.

Pertumbuhan ekonomi di Cina diproyeksikan turun menjadi 9,5 persen pada kuartal kedua 2011 setelah tumbuh 9,7 persen pada kuartal pertama. Lemahnya ekonomi di luar Cina dan pengetatan moneter diperkirakan akan menurunkan pertumbuhan Cina ke tingkat yang lebih berkelanjutan sebesar 9,6 persen untuk sepanjang tahun 2011 dan 9,2 persen pada 2012.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perekonomian di kawasan industri baru seperti Hong Kong, Cina; Republik Korea dan Taipei, Cina yang sangat tergantung pada perdagangan diperkirakan juga akan kembali tumbuh pada tingkat yang lebih berkelanjutan karena melemahnya lingkungan eksternal yang mengakibatkan turunnya ekspor.

Pertumbuhan ekonomi di tiga negara ASEAN yang berpendapatan menengah, Malaysia, Filipina, dan Thailand, akan turun karena melemahnya permintaan ekspor dan kebijakan pengetatan moneter.

Berbeda dengan negara lainnya, Indonesia tidak akan mengikuti tren penurunan tersebut karena kuatnya permintaan domestik yang akan mendorong pertumbuhan sebesar 6,4 persen pada 2011, lebih tinggi dari angka pertumbuhan tahun 2010 sebesar 6,1 persen.

Laporan ADB tersebut menyoroti risiko meningkatnya inflasi yang menyebabkan naiknya upah yang bisa membahayakan pertumbuhan kawasan ini. Risiko lainnya bagi pertumbuhan adalah pemulihan di Jepang yang lebih rendah dari perkiraan semula dan masalah utang di Amerika dan kawasan Euro yang belum terselesaikan, meningkatnya gejolak pasar keuangan, dan masuknya arus modal yang bisa memicu ketidakstabilan.

Laporan ini juga memuat satu bab khusus tentang bagaimana otoritas keuangan bisa menangani inflasi akibat naiknya harga komoditas. Bab ini mengusulkan bahwa pendekatan yang pragmatis terhadap berbagai kebijakan bisa membantu pemerintah mengelola dampak inflasi akibat gejolak perubahan harga komoditas yang terus terjadi. Laporan ini juga menyebutkan bahwa nilai tukar yang lebih fleksibel bisa mengatasi dampak harga komoditas di tingkat global terhadap pasar domestik.

IQBAL MUHTAROM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

8 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

17 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

26 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

27 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

29 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

30 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

30 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.