TEMPO Interaktif, Jakarta - Demi menjaga pasokan bahan bakar minyak selama bulan Ramadan dan Lebaran, PT Pertamina (Persero) menaikkan total impornya untuk bulan Juli dan Agustus 2011.
Biasanya, setiap bulan Pertamina hanya mengimpor sekitar 5 sampai 6 juta barel premium. "Tapi, untuk Juli impor naik, totalnya menjadi 8,4 juta barel untuk premium," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Mochammad Harun, Kamis, 28 Juli 2011.
Total impor untuk bulan Agustus juga di angka serupa. Angka ini meningkat ketimbang impor premium jelang Ramadan dan hari raya Lebaran pada tahun lalu yang berada di kisaran 7,2 sampai 7,5 juta kiloliter.
Biaya yang dikucurkan untuk mengimpor premium tersebut tidak tanggung-tanggung. Untuk impor 8,4 juta barel premium diperkirakan Pertamina mengeluarkan uang sebanyak US$ 840 juta ."Hitung saja, kita beli dengan harga pasar di kisaran US$ 100 per barel," ujarnya.
Sementara untuk solar, impor bulan Juli dan Agustus masing-masing berada di angka 4,4 juta barel. "Pada bulan biasa, impor di kisaran 2,5 juta barel," tambah Harun. Pertamina sengaja menambah impor agar kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak tetap terpenuhi. Selain itu, juga untuk meningkatkan stok untuk mencegah kelangkaan BBM menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Stok dijaga oleh Pertamina untuk kebutuhan selama 20 hari. Per harinya, cadangan pasokan di kilang untuk premium juga ditingkatkan menjadi 68 ribu kiloliter per hari dari semula biasanya hanya sekitar 62 ribu kiloliter. Sementara solar, cadangan pasokan perharinya ditingkatkan dari 70 ribu kiloliter per hari menjadi 77 ribu kiloliter per hari. "Kita naikkan cadangan pasokan sebesar 10 persen," ujarnya.
Nantinya, stok tersebut akan didistribusikan kepada SPBU-SPBU. Pertamina akan meminta SPBU untuk menjaga stok bahan bakarnya minimal untuk ketersediaan selama dua hari. "Kita sudah komunikasikan sehingga tidak ada lagi SPBU yang stok BBM-nya hanya untuk setengah hari," katanya.
Selain bahan bakar transportasi darat, pada tahun ini Pertamina juga mengimpor bahan bakar untuk kebutuhan aviasi, yaitu avtur.
Pertamina memastikan mengimpor avtur sebanyak 570 ribu barel untuk bulan Agustus nanti. "Avtur ini kita jarang impor, biasanya produksi sendiri," kata dia. Sama halnya seperti impor BBM, impor avtur ini ditujukan agar kebutuhan pasokan bahan bakar aviasi selama bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri bisa terpenuhi.
GUSTIDHA BUDIARTIE