TEMPO Interaktif, Pasadena - Observatorium antariksa Herschel menemukan bukti keberadaan molekul oksigen di ruang antarbintang. Molekul ini tersembunyi di tempat kelahiran bintang.
Oksigen ditemukan pada 1770. Namun ilmuwan belum pernah menyaksikan unsur ini bersenyawa dengan unsur lain di antariksa. Selama beberapa dekade terakhir pencarian molekul oksigen di luar angkasa dilakukan menggunakan balon udara dan teleskop landas bumi. Teleskop Odin milik Swedia pernah mengklaim penemuan molekul oksigen pada tahun 2007 tapi temuan tersebut tak bisa dikonfirmasi.
Pencarian terbaru dipimpin oleh Observatorium Herschell. Dari orbit, teleskop ini mencari cahaya inframerah yang dipantulkan oleh molekul dingin di luar angkasa.
Pada pencarian terakhir astronom mengarahkan moncong teleskop ke arah Nebula Orion, rumah kelahiran bintang-bintang. Dari daerah sejauh 1.350 tahun cahaya ini mereka menemukan molekul yang menjadi misteri berabad-abad tersebut.
"Oksigen ini bersembunyi di balik debu es," ujar peneliti pada proyek Herschel, Paul Goldsmith, di laman resmi NASA, Senin, 1 Agustus 2011.
Menurut dia, molekul oksigen berasal dari air yang terlepas dari serpihan es karena terpanaskan cahaya bintang. Air ini kemudian terpecah menjadi berbagai jenis molekul oksigen. Namun tak diketahui kenapa molekul oksigen baru ditemukan di Nebula Orion.
Jumlah molekul oksigen juga sangat sedikit. Padahal oksigen merupakan elemen paling melimpah ketiga di alam semesta. Karena itu, proyek Herschel terus melanjutkan pencarian tempat persembunyian molekul ini.
Oksigen adalah materi kimia mendasar yang dibutuhkan makhluk untuk hidup. Setiap kali bernapas, manusia menghirup udara yang 20 persen di antaranya berupa molekul oksigen.
JPL NASA | ANTON WILLIAM