TEMPO Interaktif, Bandung - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan Kredit Usaha Rakyat akan ditingkatkan menjadi Rp 25 triliun tahun ini. pada tahun sebelumnya pemerintah hanya menganggarkan Rp 20 triliun. “Bapak Presiden memiliki perencanaan untuk menambah lagi KUR mengingat minatnya semakin meningkat dan sukses,” kata Menteri Koordinator dan Perekoomian Hatta Radjasa selepas dialog dengan pelaku ekonomi kerakyatan di Pasar Baru, Bandung, Minggu, 7 Agustus 2011.
Rencana pemerintah itu sempat terungkap dalam dialog siang itu. Hatta mengungkapkannya saat menjawab pertanyaan pelaku ekonomi yang mengatakan, masih ada stigma dari pelaku UMKM terhadap KUR, yang dinilai masih sulit untuk diakses.
Hatta mengatakan, soal berapa kenaikannya, sedang dihitung. “Kita rapat dulu, dibicarakan, mungkin akan ada kenaikan, mungkin sampai Rp 25 triliun, tapi nanti kita lihat dulu kemungkinan (berapa) pemerintah akan menyediakan rencanan jaminannya,” katanya.
Saat ini dana APBN yang diserahkanpada Askrindo dan Jaskrindo sebagai jaminan resiko KUR itu baru Rp 2 triliun. Pemerintah tahun ini, kata Hatta, belum punya rencana menambah dana jaminan itu.
Menurut Hatta, rencana menaikkan KUR tahun depan, disebabkan serapannya yang diperkirakan tahun ini bakal melampaui angka Rp 20 triliun yang ditargetkan pemerintah. Hingga Juni lalu, kata Hatta, penyerapannya sudah menembus Rp 16 triliun. “Dengan demikian hampir bisa dipastikan Rp 20 triliun itu akan tembus,” katanya.
Di dalam dialog itu, Hatta menuturkan, program KUR yang dimulai pemerintah sejak 2007 lalu sudah menyentuh 6 juta nasabah. Dari seluruh nasabah itu, katanya, ada 600 ribu pelaku usaha yang non-bankable naik kelas menjadi pelaku usaha yang masuk kategori kelas komersil.
Hatta juga sempat menyebutkan sejumlah provinsi yang terhitung penyerap KUR terbesar. Sumatera Utara menjadi penyerap KUR terbesar di Sumatera, Jawa Barat di Jawa, Kalimantan Selatan di Kalimantan, serta Sulawesi Selatan di Sulawei. Sementara, kataya, Papua terhitung daerah dengan penyerapan yang rendah.
Hatta mengatakan, daerah dengan penyerapan KUR terbesar saat ini adalah Jawa Barat. “Tahun ini, sampai Juni saja sudah hampir Rp 2 triliun,” katanya.
Di acara itu sejumlah bank penyalur sempat mengumumkan total KUR yang sudah dikucurkannya di Jawa Barat. Di antaranya, yang terbesar Bank BRI dengan total KUR yang dikucurkan di Jawa Barat menembus Rp 3,33 triliun, disusul Bank BJB Rp 1,33 triliun (13.877 debitur), Bank BNI Rp 487 miliar (2.406 debitur), Bank Mandiri Rp 412 miliar (9.949 debitur), Bank BTN Rp 235,85 miliar (2.040 debitur), Bank Syariah Mandiri Rp 171,79 miliar (1.626 debitur).
AKBAR TRI KURNIAWAN | AHMAD FIKRI