TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan minyak dan gas asal Amerika, Exxonmobil, dipastikan melepas saham mereka yang bergerak di sektor operasi gas dan gas alam cair yang terdapat di Aceh.
Berdasarkan keterangan tertulis yang dikirim oleh Exxonmobil kepada Tempo, terdapat tiga perusahaan yang sahamnya akan dilepas ke pasar oleh mereka,"Perusahaan tersebut adalah Mobil Exploration Indonesia Inc., ExxonMobil Oil Indonesia Inc., dan Mobil LNG Indonesia Inc," katanya, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Exxonmobil, Selasa 9 Agustus 2011.
Masing-masing porsi saham yang akan dilepas adalah 100 persen untuk saham di Blok B Arun dan Lapangan gas North Sumatra Offshore. Sementara, saham yang dilepas untuk operasi gas alam cair di PT Arun NGL adalah sebanyak 30 persen. Dengan penjualan itu, dipastikan akan terdapat pergantian operator dalam pengelolaan blok gas tersebut.
Sepanjang tahun 2010 lalu, aset-aset yang dipasarkan tersebut memproduksikan gas rata-rata setiap tahunnya 215 juta kubik per hari (MCFD) gas beserta kondensat. Pihak Exxon menjelaskan, pelepasan saham tersebut sesuai dengan praktek ExxonMobil yang secara berkesinambungan mengkaji aset-asetnya dari segi kontribusi aset-aset tersebut atas tujuan operasional dan finansial perusahaan, dan potensi nilainya untuk pihak lainnya. Exxon menampik pelepasan saham tersebut terkait dengan permasalahan banding di Pengadilan Tinggi Amerika Serikat atas perkara Kejahatan terhadap Kemanusiaan yang terjadi beberapa tahun silam."Ada spekulasi ke arah sana, tapi kami tidak mau berkomentar," jelasnya.
Exxon menegaskan, pelepasan saham di blok gas tersebut tidak akan merembet kepada proyek - proyek minyak dan gas lainnya yang masih digarap oleh Exxon di Indonesia. Proyek-proyek ExxonMobil saat ini mencakup blok Cepu, East Natuna, dan evaluasi gas metana batubara di Kalimantan. Sebagai tambahan, ExxonMobil bahkan tetap mencari dan
mengevaluasi oportunitas baru di Indonesia.
GUSTIDHA BUDIARTIE