Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Limbah Menjadi Bola Golf

image-gnews
turkyya.com
turkyya.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Orono - Setiap tahun, ratusan ribu bola golf yang terbuat dari bahan sintetis bertebaran di laut. Bola itu bukan tumpahan dari kapal pengangkut bola golf, melainkan milik penggemar olahraga ini yang berlibur di atas kapal pesiar.

Mereka biasanya membawa ratusan bola dan memukul sepuasnya ke arah lautan dari atas kapal. Selain mencemari lingkungan, bola-bola golf itu juga bisa meracuni biota laut yang ada di sekitarnya.

Namun kini hobi memukul bola golf ke laut tak lagi menjadi masalah. Sebab telah tersedia bola golf yang sangat ramah lingkungan. Ya, bola putih kecil itu kini ada yang terbuat dari cangkang lobster.

Adalah David Neivandt, dosen teknik kimia dan biologi di University of Maine di Orono, Amerika Serikat, dan mahasiswanya, Alex Caddell dari Winterport, Maine, yang mengembangkan bola itu. Mereka bekerja sama dengan The Lobster Institute.

Bola yang dapat terurai secara alami itu dimaksudkan untuk digunakan di atas kapal-kapal pesiar. Penggemar golf yang tengah berlibur di atas kapal pesiar biasanya memukul ratusan ribu bola golf ke laut setiap tahun. Bola golf ramah laut ini dapat membantu mengurangi sampah bola golf dan limbah cangkang lobster sekaligus.

Carin Poeschel Orr, pakar sumber daya biologi laut di universitas tersebut, mencetuskan gagasan tersebut kepada Bob Bayer dari The Lobster Institute. Bayer menyerahkannya kepada Neivandt, yang terkenal sebagai ahli memecahkan masalah dengan cara yang inovatif di kampus itu.

Meski bola golf biodegradable bukan barang baru, bola karya Universitas Maine ini adalah produk pertama yang terbuat dari serbuk cangkang lobster yang dihaluskan serta diikat dengan pelapis yang dapat terurai secara alami pula sehingga menciptakan sebuah nilai lebih dari material limbah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami menggunakan limbah dari industri pengalengan lobster yang selama ini tidak dimanfaatkan dan berakhir di tempat pembuangan sampah," kata Neivandt. "Kami mengubahnya menjadi produk dengan nilai tambah yang mudah-mudahan dapat diterima baik oleh pasar."

Meski memiliki nilai lebih, barang hasil daur ulang ini tak lantas dijual dengan harga lebih mahal. Bola golf biodegradable yang ada di pasar saat ini dibanderol seharga kurang dari US$ 1 per bola atau sekitar Rp 8.000. Material mentah yang digunakan untuk membuat bola dari kulit lobster itu sangat murah, hanya US$ 19 sen per bola.

Caddell, yang juga pegolf, mengatakan performa bola itu mirip bola biasa yang permukaannya dipenuhi lekukan kecil. Bola ini juga bisa dipukul, baik menggunakan tongkat driver maupun iron. "Kemampuan melontarnya luar biasa," kata Caddell. "Memang bola itu tak melayang sejauh bola golf reguler, tapi jaraknya setara dengan bola golf biodegradable lainnya."

University of Maine telah mengajukan hak paten atas campuran kulit lobster itu yang juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk, seperti pot tanaman yang terurai ketika ditanam di dalam tanah, tiang pancang survei, dan aplikasi lain.

Bagi Caddell, mahasiswa teknik biologi, peluang untuk melakukan riset ini sangat berguna. "Saya tidak menduga riset ini akan menghasilkan sesuatu yang amat bersifat aplikatif," katanya.

TJANDRA DEWI | UMAINE | LIVESCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.


Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Brawijaya di Malang meneliti pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai penyerap sekaligus pengganti warna limbah industri. Kredit: Universitas Brawijaya
Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh


KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

Foto udara menunjukkan limbah industri yang mencemari Sungai Citarum di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Desember 2019. Sejumlah pabrik masih membuang limbahnya secara langsung ke aliran Sungai Citarum meski telah diterbitkannya perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. TEMPO/Prima Mulia
KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.


Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.