Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalur Selatan dan Utara Bali Siap Dilalui Pemudik

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Denpasar - Sejumlah proyek perbaikan jalan nasional di jalur Selatan dan Utara Bali dikebut pengerjaannya agar selesai menjelang lebaran, dan bisa digunakan untuk di jalur mudik.

“Sekarang sudah 95 persen, 10 hari sebelum lebaran akan siap 100 persen,” kata Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Ekonomi dan Investasi, Setiabudi Algamar saat tengah memantau perbaikan jalan di Bali..

Jalur mudik melalui jalur selatan kerap digunakan para pemudik yang pergi menuju atau dari Pelabuhan Gilimanuk, sedangkan jalur utara digunakan pemudik yang hendak pergi atau datang melalui Pelabuhan Padangbai.

Berdasarkan pantauan Tempo, kondisi di beberapa titik kedua jalur ini mengalami rusak ringan dan berat. Khusus di jalur Selatan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII (Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur) sedang memperbaiki enam paket perbaikan jalan.

Sedangkan di jalur Utara, BPJN VII mengerjakan dua paket perbaikan jalan sepanjang 24 kilometer di daerah Kubutambahan hingga KM 124, serta pengaspalan dan pembetonan jalan di daerah Tohpati hingga Kusamba.

Sebagian besar lebar jalan di jalur mudik Bali sangat sempit. Seluruh jalur Selatan Bali hanya memiliki dua lajur untuk dua arah, sehingga pengendara harus menyalib kendaraan di depannya untuk mendahului. Namun, kecenderungan ini justru dianggap sebagai salah satu penyebab tingginya kecelakaan di Jalur Selatan Bali. Selain itu, jalur selatan juga tidak dilengkapi lampu jalan dan minim rambu-rambu jalan.

Sedangkan di jalur Utara Bali yang menuju Padangbai, kondisinya lebih baik dengan tersedianya empat jalur, lampu penerangan yang cukup banyak di bagian median jalan, dan ketersediaan rambu-rambu lalu lintas. “Jalur ini lebih sering digunakan, karena banyak masyarakat muslim Bali yang hendak mudik di daerah Sumbawa melalui Pelabuhan Padangbai,” kata Setiabudi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiabudi menyatakan, peruisahaan pelaksana proyek menjamin, kedua jalur di Bali itu siap digunakan H-10 lebaran. Khusus proyek perbaikan jembatan di jalur Selatan yang tidak mungkin selesai pada H-10 akan disiapkan jalur alternatif berupa jalan di pinggir proyek.

Setiabudi menambahkan, jalur mudik di Bali lebih siap menghadapi arus lebaran dibandingkan jalur mudik di provinsi lain. “Ini jadi jalur wisata juga, jadi pemeliharaan rutin dan berkala selalu dilakukan walau tidak ada lebaran,” kata Setiabudi.

Bagi pemudik yang hendak menggunakan jalur Selatan Bali, kemungkinan kemacetan akan terjadi menjelang pintu Pelabuhan Gilimanuk yang frekuensinya diperkirakan tetap tinggi. Selain itu di daerah Cekik dan Seririt, tepat di jalur alternatif pembangunan jembatan.

Sedangkan di jalur Utara Bali, kemacetan diperkirakan terjadi di tengah jalur Tohpati menuju Kusamba, karena pemudik harus berpindah jalur sepanjang 128 meter tepat di sebelah proyek pembangunan Aqua Duct.

FRANSISCO ROSARIANS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

25 September 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September 2022. TEMPO/Lani Diana
Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

Wagub DKI Riza Patria mengatakan rencana perubahan nama jalan di Jakarta sudah disusun, tapi belum bisa diumumkan


Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

16 September 2022

Pengerjaan pembangunan jalan Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang Segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) menargetkan penyelesaian jalan ini pada tahun 2021. Tempo/Tony Hartawan
Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

Anggota DPRD DKI Agustina Hermanto alias Tina Toon menerima aduan warga yang menolak perubahan nama jalan di Kelapa Gading.


Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

16 Juli 2022

Kendaraan melintasi Jalan H Bokir Bin Dji'un yang sebelumnya bernama Jalan Raya Pondok Gede ruas Jalan Raya Bogor - Tamini di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2022. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

Wagub DKI Jakarta Riza Patria berharap masalah perubahan nama jalan ini dibicarakan baik-baik dengan DPRD DKI tanpa perlu menggelar pansus


Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

3 Juli 2022

Warga membentangkan spanduk penolakan perubahan nama jalan di Batu Ampar, Jakarta Timur, Kamis, 30 Juni 2022. ANTARA/Yogi Rachman
Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

Pemkot Jakpus bakal mengumpulkan seluruh ketua RT dan RW yang terdampak perubahan nama jalan


Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

26 Juni 2022

Papan nama Jalan Mpok Nori juga telah terpasang menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Selasa 22 Juni 2022.TEMPO/Annisa Apriliyani
Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

Hardiyanto Kenneth meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertanggungjawab atas dampak sistemik yang ditimbulkan dari perubahan nama 22 jalan.


Anies Baswedan Stop Kontroversi Nama Jalan Jenderal A.H. Nasution

2 Februari 2018

Sejumlah kendaraan nekat menerobos jalur Transjakarta di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, 24 Juli 2017. PT TransJakarta kembali berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk program sterilisasi jalur Transjakarta. ANTARA/Reno Esnir
Anies Baswedan Stop Kontroversi Nama Jalan Jenderal A.H. Nasution

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan sosialisasi rencana perubahan nama Jalan Mampang Raya dan Buncit Raya menjadi Jalan A.H. Nasution.


Penyebab Anies Baswedan Hentikan Perubahan Nama Jalan Buncit

1 Februari 2018

Sejumlah pengendara sepeda motor menerobos jalur Trans-Jakarta di perempatan Mampang Prapatan, Jakarta, 13 Juni 2016. Sejumlah pengendara masuk ek jalur Trans-Jakarta guna menghindari kemacetan. Tempo/Avit Hidayat
Penyebab Anies Baswedan Hentikan Perubahan Nama Jalan Buncit

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan seluruh proses sosialisasi perubahan nama Jalan Buncit Raya menjadi Jenderal Besar A.H. Nasution.


Pergantian Nama Jalan Buncit Raya, Sejarawan JJ Rizal: Ironis

1 Februari 2018

Sejumlah kendaraan nekat menerobos jalur Transjakarta di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, 24 Juli 2017. PT TransJakarta kembali berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk program sterilisasi jalur Transjakarta. ANTARA/Reno Esnir
Pergantian Nama Jalan Buncit Raya, Sejarawan JJ Rizal: Ironis

Sejarawan JJ Rizal menyesalkan rencana perubahan nama Jalan Buncit Raya dan Jalan Mampang Prapatan menjadi Jalan Jenderal Besar A.H.Nasution.


Kata Anies Baswedan Soal Penolakan Penggantian Nama Jalan Buncit

1 Februari 2018

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin apel pembukaan Lintas Jaya 2018 di lapangan IRTI Monas, Jakarta, 16 Januari 2018. Operasi ini dilakukan untuk meningkatkan disiplin warga Jakarta terhadap lalu lintas. TEMPO/Rio Maldini Burhan Nibras
Kata Anies Baswedan Soal Penolakan Penggantian Nama Jalan Buncit

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tanggapan penolakan Komunitas Betawi atas rencana pergantian nama Jalan Mampang Raya dan Buncit Raya.


Komunitas Betawi Buat Petisi Tolak Penggantian Nama Jalan Buncit

31 Januari 2018

Sejumlah pengendara sepeda motor memasuki jalur Busway di koridor VI jalan Buncit-Mampang Prapatan, Jakarta, (2/8).  TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Komunitas Betawi Buat Petisi Tolak Penggantian Nama Jalan Buncit

Komunitas Betawi Kita bikin petisi menolak rencana perubahan nama Jalan Buncit Raya menjadi Jalan Jenderal Besar A.H. Nasution.