TEMPO Interaktif, Jakarta - Istana membagikan cendera mata dalam upacara peringatan Proklamasi serba Papua. Cendera mata ini dikemas dalam tas warna putih dengan tulisan Papua dan corak khas provinsi itu.
Dalam tas itu berisi kumpulan Pidato SBY Refleksi Reaktualisasi dan Revitalisasi Nilai Pancasila, kaus hitam dengan corak khas Papua, mug, tabloid Bertindak untuk Rakyat, pamflet tentang Duta ASI, buku Papua Jejak Langkah Penuh Kesan, tas putih dengan tulisan Papua, dan sejumlah makanan ringan kering.
Selain itu juga dibagikan sejumlah buku yang berisi acara kesenian dan Gita Bahana Nusantara 2011 yang berisi lagu-lagu yang akan dilantunkan dalam acara peringatan Proklamasi. Lagu yang akan ditampilkan, yaitu Hari Merdeka, Himne Kemerdekaan, Untuk Bumi Kita, dan Syukur.
Peringatan Proklamasi dilaksanakan di Istana Merdeka pukul 10.00 WIB, Rabu 17 Agustus 2011. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin acara detik-detik Proklamasi. Sejumlah pejabat tinggi negara dan elemen masyarakat menghadiri acara ini.
Semua tamu yang tiba di Istana Presiden disambut dengan nyanyian lagu khas Papua di depan pintu masuk Istana Negara. Kelompok ini merupakan paduan suara Merah Putih Papua yang ditempatkan dalam panggung kecil. Meski bukan semua anggotanya berasal dari Papua, lantunannya sudah seperti asalnya.
Tamu harus melewati pintu metal detektor dengan pengawasan dari Pasukan Pengamanan Presiden.
Masuk dalam kompleks Istana Presiden, tamu juga akan disajikan dengan lantunan gamelan angklung ala Jawa Barat. Tamu pun dipersilakan duduk pada tempat yang disiapkan di sekeliling halaman Istana Merdeka.
EKO ARI WIBOWO