TEMPO Interaktif, Bandung - Seorang pemuda tiba-tiba menyelonong nyaris ke tengah lapangan saat upacara sedang berlangsung sambil mengacungkan poster bergambar mirip lambang negara, Garuda, namun dengan kepala terpenggal dilengkapi tulisan "Patung Garuda telah Mati", "Islam Akan Tetap Hidup".
Pemuda itu belakangan diketahui bernama Muhamad Cucu Setiawan, 34 tahun, asal Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Mengenakan setelan kemeja, celana hitam, topi hitam, dan sepatu pantofel cokelat, pemuda berjanggut ini masuk lapangan beberapa saat setelah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membacakan pidato.
Cucu masuk lapangan dari pojok barat daya Gasibu, di dekat tenda kelompok paduan suara PSM ITB dan lokasi pembaca mata acara. "Saya sempat melihat sekilas, tiba-tiba saja dia masuk sambil mengacungkan poster atau apa, tapi tadi dia langsung dibawa lagi sama aparat," ujar Wisnu, anggota paduan suara mahasiswa ITB.
Sesaat setelah diseret keluar, Cucu langsung menjadi pusat perhatian para pemburu berita. Cucu pun langsung menyambut sorotan kamera wartawan dengan kembali mengacungkan poster dari bahan styrofoam yang dia bawa. "Kita sebagai muslim harus menegakkan apa yang tertanam dalam Al-Quran dan Sunnah," ujarnya memberikan alasan atas ulah nekatnya.
Ia menyangkal beraksi atas nama atau dengan sponsor organisasi tertentu. "Saya dari masyarakat Bandung, saya aktif di organisasi yang tidak aktif, saya sendiri saja," kilahnya.
Pemuda kelahiran 23 November 1977 itu mengaku pekerjaan sehari-harinya adalah guru privat komputer di sebuah sekolah dasar di Lembang. Cucu tinggal di RT 02 RW 05, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. "Jika aparat yang berwajib mau menangkap, silakan," tandasnya.
Aksi Cucu tak ayal juga menuai reaksi dari beberapa pihak yang nongkrong di sekitar lapangan upacara. Saat wawancara wartawan berlangsung, seorang pria merebut poster styrofoam yang diacungkan Cucu. "Apa ini, bangsat..," kata pria paruh baya yang diduga aktivis sebuah ormas itu.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Widodo Eko Prihastopo menyatakan pihaknya tidak menangkap Cucu. "Ah, itu kan hanya bentuk ungkapan yang terlalu ekspresif, tapi pada intinya dia tidak mengganggu ketertiban," ujarnya seusai upacara.
ERICK P. HARDI