Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gigi Sehat dengan Behel Tepat  

image-gnews
TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sepintas tak ada yang salah pada gigi Sarwono Agung. Giginya putih, bersih, dan rapi. Tapi tak lama kemudian Agung terlihat sudah memakai behel di deretan gigi atas dan bawah. "Biar simetris," kata karyawan swasta di kawasan Jakarta Utara ini.

Dia mengaku giginya tak simetris karena salah satu gigi hilang dan gigi-gigi lainnya bergerak mengisi kekosongan gigi tersebut. Pria 35 tahun ini akhirnya memasang behel untuk mendapatkan bentuk gigi yang simetris dan sesuai dengan rahangnya. Menurut orthodontist dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung, Profesor Eky S. Soeria Soemantri, banyak orang menilai faktor estetik sebagai faktor utama memasang behel. "Esensinya sebenarnya untuk fungsi," ujar drg Eky di sela acara Bulan Kesehatan Gigi di Hotel Mulia, Jakarta.

Contohnya kasus gigi tonggos. Persoalan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya gigi atas terlalu maju atau gigi bawah terlalu ke belakang atau karena rahang yang terlalu maju atau terlalu ke belakang. Nah, menurut dokter Eky, di sinilah fungsi behel tak hanya untuk memperbaiki fungsi gigi, tapi juga rahang, misalnya untuk mengunyah makanan atau bicara. Jika gigi atau rahang tak sesuai, fungsi pencernaan dan berbicara pun jadi terganggu.

Untuk kasus gigi, menurut Eky, masih bisa diperbaiki dengan memasang behel. Tapi, untuk kasus rahang, biasanya harus dirawat sejak awal pubertas pada usia 9-11 tahun. Itu pun biasanya diperbaiki dengan melakukan pembedahan. "Tidak bisa pakai behel saja," ujarnya. Memasang behel pun tidak boleh sembarangan. Seorang orthodontist harus mengetahui sumber permasalahan di gigi. Biasanya mulut seseorang akan di-roentgen atau dibuatkan model cetakan gigi atau struktur mulutnya. Baru setelah itu akan dipasangi behel. Jenis kawat yang dipasang juga akan menentukan tarikan gigi yang dirawat.

Pemasangan behel biasanya akan berlangsung 1-2 tahun. Itu pun bergantung pada kasus yang dialami seseorang. Selama pemasangan, seseorang juga harus terus melakukan perawatan yang lebih intensif. Setidaknya sebulan sekali harus melakukan kontrol untuk penarikan behelnya. Biasanya seseorang akan merasakan ngilu atau sakit setelah giginya dipasangi behel. Tapi, menurut Eky, rasa ngilu tidak akan berlangsung lama. "Paling cuma tiga hari, maksimal seminggu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memakai kawat gigil (behel) tak sekadar untuk keserasian, estetika, atau alat kebanggaan, tapi ada juga yang pasang agar badan langsing. "Nah, masa tak mau makan inilah yang sering dipakai orang untuk memasang behel agar (tubuhnya) kurus karena tidak doyan makan pada awal-awal pemasangan," kata drg Eky. Susah makan pernah dialami Agung karena giginya ngilu dan sensitif hampir selama seminggu.

Untuk menjaga kesehatan giginya, Agung rutin menyambangi dokter gigi yang memasang behelnya. Di luar kunjungan dokter, dia juga rajin melakukan perawatan mulutnya. "Pakai sikat gigi khusus, tusuk gigi khusus, pakai wax untuk melindungi dinding dalam mulut, dan obat kumur," ujarnya. Setelah enam bulan, Agung juga harus mengganti karet behel giginya.

Dokter Eky, yang sering menerima limpahan pasien, mengingatkan agar jangan sembarangan memilih tempat pemasangan behel. Menurut dia, pemasangan behel ini harus dilakukan oleh ahlinya, bukan sekadar tukang gigi. Sebab, untuk menarik gigi atau merapikannya, harus dilakukan dengan cermat. "Kami harus menghitung dan mengukur dulu kondisi gigi dan rahang, tidak asal pasang dan tarik gigi," ujarnya.

DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.