TEMPO Interaktif, Jakarta -Prahara kasus suap yang melanda Muhammad Nazaruddin dan Partai Demokrat ternyata membuat jadwal pertemuan Sekretariat Gabungan (Setgab) menjadi terganggu. Banyak rapat Setgab yang harusnya digelar jadi tidak sesuai rencana.
"Kami enggak enak juga mengadakan rapat Setgab ketika ada kasus Nazaruddin" kata Priyo Budi Santosa, Ketua Partai Golkar di Jakarta, Senin 22 Agustus 2011." Kami berikan waktu kepada teman-teman Partai Demokrat untuk selesaikan praharanya. Kami mahfum saja, yang lain juga ngertilah,"
Priyo menambahkan, semua teman-teman koalisi mengetahui apa yang menimpa Partai Demokrat. " Kami tahu, Demokrat sedang ditimpa musibah. Jadi kami maklum kalau tidak ada rapat-rapat di Setgab " ujarnya.
Dirinya berharap agar kasus Nazaruddin segera diselesaikan sehingga rapat-rapat di Setgab bisa berjalan kembali."Saya harap agar PD selesaikan kasus Nazaruddin dan sudah ada tanda-tandanya ke arah sana," kata Priyo.
Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far mengatakan, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi kini hampir tak punya geliat karena kasus Nazaruddin. "Setgab enggak pernah rapat hal sinergis," kata Marwan Ja'far.
Menurut Marwan, rapat Setgab terakhir digelar pada pertengahan Juli lalu. Padahal ada komitmen untuk rapat dua atau tiga minggu sekali guna membahas 9 Rancangan Undang-Undang. Di antaranya, RUU Politik, RUU BPJS, RUU OJK, RUU Pertanahan , RUU DIY, RUU Intelijen, RUU Pemilukada dan RAPBN 2012.
"Buka puasa antar anggota Setgab pun tidak pernah. Sampai puasa tinggal 8-9 hari lagi," kata Marwan.
WDA | ANT