TEMPO Interaktif, Jakarta - Mortir yang diduga bekas peninggalan perang dunia II ditemukan di permukiman warga di Jalan Brawijaya, Kota Manokwari, Papua Barat, Rabu, 24 Agustus 2011. Mortir itu sempat menjadi mainan anak-anak di perumahan padat penduduk itu.
Mortir dengan panjang 30 sentimeter itu diduga masih aktif. “Kini mortir itu sudah diamankan di Polres Manokwari,” kata Wakil Kepala Polres Manokwari Komisaris Mughoni, Rabu, 24 Agustus 2011.
Ia mengatakan mortir itu awalnya ditemukan oleh seorang bocah yang sedang bermain di belakang rumah warga di Jalan Brawijaya. Feby, anggota Polwan Manokwari yang melihat, kemudian melaporkannya ke kantor polisi.
Polisi langsung menyita mortir dan meletakkannya di halaman Polres. “Kita belum bisa meledakkannya karena Polres Manokwari tidak memiliki bidang bom,” ujarnya. “Rencananya nanti akan memanggil Brimob Kompi 3 Den C Manokwari untuk meledakkannya.”
Ini adalah temuan pertama sepanjang sebulan terakhir. Manokwari diduga banyak menyimpan bom peninggalan perang dunia II karena wilayah itu sempat menjadi basis pertahanan tentara Jepang. “Sekarang sudah berkurang. Kalau dulu banyak ditemukan mortir sisa perang,” katanya.
Mortir dengan berat sekitar empat kilogram dan berdiameter 15 sentimeter itu ditemukan dalam kondisi berkarat di sela-sela pepohonan pisang. Penemuan mortir di Manokwari lebih banyak di sekitar Pantai Arkuki, Manokwari. “Kita masih tunggu koordinasi dengan Brimob, kemungkinan diledakkan agar tidak membahayakan warga,” ujarnya.
JERRY OMONA