TEMPO Interaktif, Wikileaks kembali merilis 1.860 dokumen kawat diplomatik tentang Indonesia. Melalui akun twitter @wikileaks 14 jam lalu tertulis pernyataan RELEASE: 1,860 US-Indonesia diplomatic cables http://wikileaks.org/tag/ID_0.html
Detail isi dokumennya bisa dilihat di laman http://wikileaks.org/tag/ID_0.html. Sumbernya dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di seluruh dunia. Tapi, khusus untuk Indonesia, sebagian kawat diplomatik berasal dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Meskipun, ada pula bocoran dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Singapura, Kedutaaan Besar Amerika Serikat di Ottawa, hingga Kedutaan Besar Amerika Serikat di Dili, Timor Leste.
Isi dokumen tersebut mulai dari pembagian sampel virus flu burung, pemberantasan terorisme, pernyataan Presiden Megawati tentang peperangan di Irak, pencalonan Agusrin Najimudin, hingga pembuatan UU Anti-Pornografi.
Salah satu isi dokumen adalah dukungan Agusrin Najamuddin sebagai Gubernur Bengkulu. Pada kawat diplomatik dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta tanggal 30 Januari 2006 tertulis Amerika Serikat menganggap Najimudin sebagai kandidat yang berdedikasi dan penuh energi.
Najimudin yang kala pencalonan berusia 35 tahun dinilai mampu mengatasi masalah di Bengkulu. Bahkan Badan Pendidikan Amerika Serikat USAID khusus datang ke Bengkulu untuk mengeksplorasi sumber daya alamnya. "USAID mengeksplorasi kemungkinan penggunaan sumber daya alam milik Provinsi Bengkulu ataupun milik pribadi untuk proyek USAID," tulis bocoran tersebut.
WIKILEAKS | DIANING SARI