TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 50 orang pengikut Abubakar Ba'asyir mendatangi Rumah Tahanan Markas Besar Polri. Mereka mengunjungi terpidana kasus terorisme itu untuk menyambut Idul Fitri.
"Intinya kami datang untuk silaturrahim," kata Ilham, salah satu pengikut Ba'asyir sesaat sebelum memasuki ruang tamu tahanan.
Di loket tahanan, para penjenguk Ba'asyir itu tampak antre. Mereka yang kebanyakan mengenakan baju gamis itu sampai meluber hingga di depan pintu masuk ruangan.
Kepolisian menangkap Ba'asyir bersama istrinya seusai menggelar ceramah di Banjar, Ciamis, Jawa Barat Agustus tahun lalu. Polisi menduga Ba'asyir terlibat dalam serangkaian aksi terorisme di negeri ini.
Ba'asyir divonis 15 tahun penjara. Ia dianggap terbukti terlibat aksi terorisme di berupa latihan militer di Gunung Jantho, Aceh Besar. Sebab, ia diduga mendanai pelatihan tersebut sebesar Rp 350 juta.
Aisyah Baraja, istri Abubakar, juga sudah berada di dalam tahanan bersama suaminya. Sejumlah pengunjung yang lebih dulu keluar mengatakan mereka sedang menyantap hidangan Lebaran.
Ilham mengatakan pihaknya datang dari segala penjuru Jakarta untuk memberikan semangat bagi Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu. Ia berharap Ba'asyir tabah menjalani hukuman.
"Kami hampir tiap bulan datang menyemangati beliau," ucap dia.
Ia menambahkan Ba'asyir adalah panutan umat Islam. Ia selalu memberi pencerahan agama kepada setiap orang.
"Jadi, orang yang disayangi Allah memang begitu (banyak cobaan)," ucap dia sembari mengaku acap kali menghadiri ceramah sang ustad.
TRI SUHARMAN