Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utang TPPI US$ 300 Juta ke Pertamina Dibayar Sekaligus  

image-gnews
TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Utang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) ke Pertamina sebesar US$ 300 juta akan dibayarkan tunai dalam satu tahap. "Utang tersebut akan dibayarkan sekaligus," kata Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jumat, 9 September 2011.

TPPI dikabarkan sudah berkomitmen melakukan pembayaran tunai utangnya ke Pertamina sebesar US$ 300 juta. TPPI juga sepakat menerbitkan jaminan untuk pelunasan utang senilai US$ 248 juta yang harus dicicil TPPI selama 10 tahun. Jaminan yang akan diberikan berupa standby Letter of Credit (L/C) yang sewaktu-waktu dapat dicairkan jika TPPI gagal bayar.

Menurut Irnanda, utang US$ 300 juta tersebut akan dibayarkan dalam jangka waktu 60 hari setelah kedua belah pihak menandatangani Master of Restructuring Agreement (MRA). Namun begitu, Irnada belum bisa menyebutkan kapan persetujuan tersebut akan ditandatangani.

Pada siang ini direncanakan akan diadakan pertemuan kembali antara TPPI, Pertamina, BP Migas, dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). "Hari ini baru paraf saja, artinya disepakati dulu term of condition-nya. Setelah itu akan dibawa ke jaksa pengacara negara, melalui Jamdatun, untuk dilakukan review secara legal. Jika dinilai tidak melanggar hukum, barulah MRA akan ditandatangani," kata Irnanda.

Nantinya, pengembalian utang yang diterima bisa digunakan untuk berbagai keperluan Pertamina. Berbagai hal yang bisa dilakukan Pertamina di antaranya adalah memperbaiki kilang-kilang yang sudah tua, memperbaiki atau mengganti kapal-kapal tua atau rusak, dan juga untuk berbagai ekspansi.

"Juga untuk membiayai anak perusahaan. Seperti diketahui, sekitar 90 persen pendapatan Pertamian diperoleh dari anak usaha. Oleh karena itu, dana tersebut juga harus disalurkan agar anak usaha bisa tumbuh dengan baik," ucap Irnanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti diketahui, utang TPPI saat ini sekitar U$ 1 miliar atau sekitar Rp 9,92 triliun. Utang tersebut meliputi utang kepada Pertamina sekitar Rp 5,06 triliun, utang kepada Pemerintah (BPPN/PPA) Rp 3,26 triliun, dan utang kepada BP Migas sekitar Rp 1,66 triliun.

Irnanda berharap penyelesaian utang tersebut akan dilakukan sesuai aturan yang ditetapkan sehingga menghasilkan keputusan yang adil bagi semua pihak. Pemerintah juga akan mengundang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan pengacara pihak-pihak yang terkait.

"Nanti mereka juga akan mengevaluasi hak yang akan diterima. Kami berharap nantinya negara diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan sesuai term of condition yang telah ditetapkan," ucap Irnanda.

Sebelumnya, dua perusahaan yang berkedudukan di Belanda yang juga kreditur TPPI, yaitu Argo Capital BV dan Argo Global Holdings BV juga mengajukan pernyataan pailit terhadap TPPI. Namun, permohonan tersebut akhirnya dicabut oleh kedua perusahaan tersebut dalam sidang di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, kemarin. Pencabutan dilakukan karena kedua perusahaan tersebut memberikan kesempatan kepada TPPI untuk menyelesaikan MRA terlebih dahulu.

EVANA DEWI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto
Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.


Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

15 November 2023

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.


BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

16 Oktober 2023

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan Juli 2023. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 395,1 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan akhir Juli 2023 yang mencapai 397,1 miliar dolar AS.


Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

13 September 2023

Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya. Foto: Canva
Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya.


Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

17 Agustus 2023

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali dan Ratu Tisha saat ditemui di Hotel Sulthan, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Agustus 2023. TEMPO/Randy
Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN saat ini dalam kondisi sehat, tercermin dari terus menurunnya rasio utang.


Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

21 Oktober 2022

Mantan Presiden Soeharto bersama anak-anak. Youtube.com
Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

Menurut IMF tindakan yang harus segera didahulukan untuk mengatasi krisis moneter 1998 adalah memecahkan masalah utang swasta luar negeri.


Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar

17 Oktober 2022

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, potensi inflasi yang melebihi perkiraan ini didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas global yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga di dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan
Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar

Utang luar negeri Indonesia pada akhir bulan sebesar US$ 397,4 miliar, lebih rendah ketimbang posisi Juli lalu yang sebesar US$ 400,2 miliar.


Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar

15 Agustus 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar

Utang Luar Negeri RI pada triwulan II turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 412,6 miliar.


Juni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman

4 Agustus 2022

Seorang warga berdiri dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut utang negara telah menembus Rp6.570 triliun per Juli 2021. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Juni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman

Utang pemerintah tercatat Rp7.123,6 triliun pada Juni 2022.


Utang Luar Negeri Swasta Februari USD 206,3 M, Terbesar dari Jasa Keuangan

15 April 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
Utang Luar Negeri Swasta Februari USD 206,3 M, Terbesar dari Jasa Keuangan

Bank Indonesia mencatat utang luar neger Indonesia turun dari US$ 413,6 miliar menjadi Rp 416,3 miliar.