TEMPO Interaktif, New York - Intelijen Amerika Serikat mencium adanya serangan berupa peledakan bom yang akan dilakukan Al-Qaidah dalam peringatan sedekade serangan teroris pada 11 September 2011 di negeri itu.
Kini, mereka mencari tiga orang tersangka, dua di antaranya diduga warga Amerika, yang kemungkinan besar tengah menyiapkan serangan bom mobil di New York atau Washington.
"Informasi itu datang dari sumber yang tepercaya," kata Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam The Wall Street Journal, hari ini. Namun, kata Biden, hingga kini belum terkonfirmasi.
Wall Street Journal menulis bahwa informasi itu diperoleh oleh para pejabat intelijen awal pekan ini dari sumber di Afganistan. Menurut sumber itu, pemimpin Al-Qaidah, Ayman al-Zawahiri, yang diyakini ada di Pakistan, tengah merancang sebuah teror.
Petugas keamanan di Amerika Serikat pun siaga. Mereka terus mengidentifikasi setiap individu di seantero negeri melalui data penerbangan di negara itu.
Kemarin, polisi mulai memperketat keamanan di New York dan Washington DC. Misalnya di Manhattan, sejumlah tempat vital tak luput dari penjagaan. Sementara itu, kendaraan yang keluar-masuk diperiksa satu per satu. Namun warga New York menganggap kewaspadaan pengamanan itu sebagai hal biasa dalam kehidupan mereka.
RUDY