TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas perhubungan memperingatkan PT Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) karena menaikkan tarif armadanya yang berpenyejuk udara, S-13 rute Ragunan-Grogol, secara sepihak. Kopaja menetapkan tarif armadanya itu menjadi Rp 5.000 selama libur Lebaran lalu dan seorang kondektur mengungkapkan tarif yang sama diberlakukan kemarin.
"Saat ini Kopaja harus tetap beroperasi menggunakan tarif semula, Rp 2.000, karena belum ada keputusan kenaikan tarif," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono kemarin.
Pristono memperkirakan surat keputusan untuk besaran tarif yang bisa diterapkan PT Kopaja untuk armadanya yang berpenyejuk udara itu baru keluar dalam dua pekan. Beberapa tahapan, seperti survei pasar, masih harus dilakukan. "Saya akan peringatkan mereka. Kalau masih tetap begitu (menetapkan tarif Rp 5.000), akan kami tertibkan," kata dia.
Secara terpisah, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengusulkan kisaran tarif Kopaja S-13 Rp 6.000-7.000, sedikit di bawah keinginan Kopaja yang sebesar Rp 7.400. Trayeknya yang sejauh 23 kilometer dan sudah adanya standar pelayanan minimal menjadi catatan Tigor.
Namun, Tigor mengingatkan, Kopaja merupakan angkutan non-ekonomi sehingga tetap harus ada survei pasar. "Diserahkan ke pasar. Kalau keberatan, tidak usah naik yang AC. Toh Kopaja reguler tidak dihapus," katanya.
Tigor turut berharap surat keputusan gubernur mengenai Kopaja AC bisa segera keluar. "Nantinya surat keputusan ini bisa berlaku untuk Metromini AC atau Mikrolet AC kalau nanti ada," katanya.
Sementara itu, Kopaja S-13 sudah kembali beroperasi kemarin setelah "menghilang" sejak Jumat pekan lalu. "Iya sudah jalan lagi hari ini," ujar seorang kondekturnya ketika ditemui di Terminal Grogol kemarin. Sang kondektur, yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan tarif yang diberlakukan masih Rp 5.000.
Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengatakan semestinya tarif telah kembali ke Rp 2.000. Dia mengaku tak tahu soal penerapan tarif di lapangan yang berbeda. "Nanti, saya cek dulu," katanya.
Dari 20 unit yang sebelumnya beroperasi, Kepala Terminal Grogol Suarta Sebayang mengatakan ada tujuh angkutan Kopaja yang beroperasi di terminal tersebut kemarin siang. Dia menyambut baik karena itu berarti penumpang sudah terlayani kembali.
Seluruh angkutan tersebut ditarik dari jalan-jalan dengan alasan pengecekan mesin pada Jumat pekan lalu. Di balik itu terungkap adanya tarik-ulur penetapan tarif yang masih berlangsung dengan pengakuan Kopaja yang tidak bisa terus beroperasi dengan tarif Rp 2.000.
"Untuk kendaraan ber-AC, solarnya lebih boros. Belum lagi soal investasi untuk perbaikan manajemen, pengemudi, dan perawatan armada," ucap Nanang, Ahad lalu.
ARYANI KRISTANTI | AMANDRA MUSTIKA | ADITYA BUDIMAN