TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menyatakan telah bertemu dengan semua pihak, baik Majelis Wali Amanat maupun rektorat, senat, akademik, dan guru besar, kemarin.
Ia menyampaikan bahwa semua pihak sepakat masalah ini segera diselesaikan secara internal dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar. "Proses belajar-mengajar harus dijaga tetap berlangsung. Jadi, dipastikan tidak ada pemogokan lagi," kata Nuh di Istana Negara, Rabu, 14 September 2011.
Sebelumnya, dua dosen Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola dan Effendi Ghazali, melakukan aksi mogok mengajar. Aksi ini juga diikuti sejumlah dosen UI yang lain. Aksi ini sebagai ungkapan protes atas Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri, dalam mengelola universitas negeri ternama itu.
Protes diarahkan pada kebijakan Gumilar dalam mengelola UI saat ini yang sangat buruk. Misalnya, kebijakan Rektor UI saat ini membuat banyak kegiatan akademik yang telantar. Dalam pencairan anggaran pun UI sangat pelit.
Tudingan negatif ke Rektor UI juga terkait banyaknya dosen-dosen muda UI yang nasibnya terkatung-katung tidak jelas. Bobroknya manajemen UI disebabkan oleh sentralisasi dan personalisasi kekuasaan dari sang rektor. Aksi mogok yang dilakukan itu targetnya untuk melengserkan Gumilar Rusliwa Somantri dari kursi rektor.
Baca Juga:
EKO ARI WIBOWO