Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Provinsi Jambi Minta Hujan Buatan

image-gnews
Kabut asap kiriman dari 204 titik api di Sumatra. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kabut asap kiriman dari 204 titik api di Sumatra. ANTARA/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO Interaktif, Jambi - Pemerintah Provinsi Jambi telah mengusulkan agar pemerintah pusat memberikan bantuan pembuatan hujan buatan untuk provinsi ini. Usulan disampaikan melalui Kementerian Kehutanan.

"Kita sudah menyampaikan keinginan tersebut agar hujan buatan juga dilaksanakan di Jambi mengingat banyaknya kawasan lahan dan hutan yang terbakar," kata Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Rabu, 14 September 2011.

Pemerintah pusat, kata Hasan, sudah memprogramkan adanya hujan buatan di dua daerah di wilayah Sumatera, yakni Provinsi Sumatera Selatan dan Riau. "Namun, kita melihat kondisi yang ada, Jambi pun sudah menganggap sudah harus dilakukan hal serupa karena kabut asap tidak hanya telah mengganggu aktivitas masyarakat, tapi juga kesehatan warga," ujarnya.

Gubernur mengakui, jika program hujan buatan ini membutuhkan biaya yang mahal. Khusus di dua provinsi tetangga Jambi itu saja, sedikitnya akan membutuhkan biaya Rp 10,5 miliar.

"Kita telah mengajukan bantuan dana sebesar Rp 700 juta supaya keinginan kita untuk melakukan hujan buatan di daerah ini segera terealisasi," katanya.

Kabut asap di Jambi sangat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Taha Jambi karena jarak pandang pada saat pagi hari berkisar 600-800 meter sehingga pesawat tidak bisa mendarat dan berangkat.

Sejak 10 hari terakhir, pesawat yang menuju dan meninggalkan Bandara Sultan Taha hanya bisa dilakukan pada saat siang hari. Tidak hanya itu, aktivitas pelayaran laut dan sungai pun sudah terganggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kabut asap ini tidak menutup kemungkinan akan bisa menggagalkan rencana kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Jambi, yakni tanggal 21-23 September 2011.

Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Jambi kian buruk. “Angka ISPU mencapai 152-170 PSI pada posisi pukul 08.00 WIB pagi tadi,” ujar Sumardi, Kabid Sarana Fisik dan Pemantauan BLHD Provinsi Jambi.

Data perhitungan BLHD Provinsi Jambi, ISPU Kota Jambi pada pukul 01.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB kemarin masing-masing adalah 133 PSI, 137 PSI, 140 PSI, 140 PSI, 141 PSI, 142, PSI, 147 PSI dan terkahir 152 PSI. “Sore kemarin justru bertambah parah, angkanya mencapai 170 PSI,” katanya.

Tidak saja udara tercemar, akibat kemarau tahun ini warga Kota Jambi juga kesulitan mendapatkan air bersih. Menurut keterangan pihak Perusahaan Daerah Air Minum setempat, permintaan air minum melalui tangki terus mengalami peningkatan karena sumur milik warga sudah banyak mengalami kekeringan.

Begitu juga dengan lahan pertanian masyarakat. Di beberapa kabupaten dinyatakan ratusan, bahkan ribuan hektare tanaman padi warga kekeringan dan terancam gagal panen, antara lain seperti di Kabupaten Muarojambi, Kerinci, Tanjungjabung Timur dan beberapa kabupaten lainnya.

SYAIPUL BAKHORI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

3 hari lalu

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (ke-3 dari kanan) meninjau Pantai Melasti di Badung, Bali, yang terpilih sebagai salah satu lokasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18-24 Mei 2024. (ANTARA/Ho- Pemprov Bali)
Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

9 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

13 hari lalu

Ilustrasi BMKG
Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.


Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

15 hari lalu

Foto aerial sejumlah petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Desa Cangkring B Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.


Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

26 hari lalu

Pulau Tenerife, Canary, Spanyol. Unsplash.com/Bastoan Pudill
Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,


Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

28 hari lalu

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia. Foto: Canva
Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.


Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

49 hari lalu

Papan reklame digital menunjukkan suhu 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celcius, di pusat kota Phoenix, Arizona, AS, 17 Juli 2023. Panas ekstrem yang menghanguskan Phoenix mencetak rekor pada 18 Juli 2023, hari ke-19 berturut-turut dengan suhu mencapai setidaknya 110 derajat Fahrenheit (43 Celsius) di musim panas yang menyengat di sebagian besar dunia. Rob Schumacher/USA Today Network via REUTERS
Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.


Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Presiden Joko Widodo meninjau petani yang sedang melakukan tanam padi saat kunjungan kerja di area persawahan Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu 13 Desember 2023. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.


BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.


Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Dua bocah membawa jeriken kosong untuk mengisi air saat pembagian air bersih oleh pihak kepolisian di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT, Sabtu, 19 September 2020. Satlantas Polres Kupang Kota membagikan 37 ribu liter air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan sebagai bentuk kepedulian. ANTARA/Kornelis Kaha
Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.