TEMPO Interaktif, Mataram - Menteri Pertanian Suswono memanen kangkung di Lombok, Sabtu, 17 September 2011. Kangkung kualitas ekspor ini merupakan produk pertanian unggulan Kabupaten Lombok Barat.
Suswono memanen kangkung bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB Badrul Munir, dan Bupati Lombok Barat Zaini Arony.
Panen kangkung varietas Aini dan Nona dilakukan di sawah di belakang kantor Dinas Pertanian Lombok Barat. Panen itu dilakukan setelah pembukaan Gelar Inovasi Teknologi Siswa SMK-SPP se-Indonesia.
Bupati Lombok Barat Zaini Arony mengemukakan hasil usaha tanaman kangkung ini lebih baik dari tanaman padi. ‘’Bisa dijadikan komoditas unggulan nasional,’’ kata Zaini dalam laporannya.
Pasalnya, panen tanaman kangkung tersebut bisa dilakukan tiga kali dalam setahun. Setiap hektare sawah menghasilkan 20 ton seharga Rp 24 juta setiap musim. Pekerja yang dilibatkan sejumlah 18 orang tenaga kerja. Berbeda jika menanam padi yang hanya melibatkan delapan orang pekerja, dan hanya bisa menghasilkan Rp 15 juta.
Ia mengemukakan negara tujuan ekspor kangkung asal Lombok Barat adalah Australia, Saudi Arabia, dan Singapura. Sedangkan di dalam negeri, tujuan pengiriman kangkung ke Surabaya dan Jakarta. Karena itu, Pemerintah Daerah Lombok Barat akan mengatur budi daya tanaman kangkung ini dalam peraturan daerah.
Ketua Kelompok Tani Nusa Indah di Dasan Tereng Lombok Barat Sahri menjelaskan luas areal tanaman kangkung 41 orang anggota kelompoknya mencapai 30 hektare. Menurutnya pembiayaan tanaman kangkung ini lebih rendah dibanding tanaman padi. Jika kangkung memerlukan sepertiga atau sekitar Rp 1,5 juta dibanding kebutuhan biaya tanam padi per hektare Rp 4 juta. ‘’Alhamdulillah, mengusahakan tanaman kangkung ini lebih baik,’’ ujarnya.
SUPRIYANTHO KHAFID