TEMPO Interaktif, Kupang - Warga Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengkhawatirkan keselamatan keluarganya yang sedang berada di Makassar, Sulawesi Selatan setelah terjadi insiden penyerangan yang menewaskan empat orang.
Guru Mikhael, warga Desa Waimata, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, NTT, menjelaskan seorang putrinya sedang melaksanakan studi di salah satu universitas di Makassar, sejak awal 2011 lalu.
Menurut Mikhael, putrinya bersama sejumlah warga Flores lainnya saat ini telah mengungsi ke asrama TNI Angkatan Udara Republik Indonedsia Makassar untuk mencari perlindungan. "Saya tetap khawatirkan keselamatannya,” katanya kepada Tempo, Sabtu, 17 September 2011.
Berdasarkan informasi yang diterima Mikhael dari putrinya, di asrama TNI-AURI terdapat sejumlah warga Flores yang berasal dari Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Manggarai. Sedangkan yang berasal dari Kabupaten Ngada hanya putri Mikhael.
Mikhael mengatakan telah meminta putrinya segera pulang ke Flores, Namun Mikhael pun takut putrinya terkena razia warga Makassar saat berada di pelabuhan. "Hingga saat ini, anak saya masih bertahan di asrama AURI itu," ujarnya.
Selain di Asrama TNI-AURI, warga Flores juga mencari perlindungan di sejumlah lokasi di Makassar. Mereka merasa terancam, setelah peristiwa pembunuhan yang terjadi di Makassar Town Square (M-Tos), Rabu, 14 September 2011 lalu.
Pembunuhan dilakukan oleh seorang pria bernama Petrus Bolu, 28 tahun. Empat orang tewas dalam peristiwa tersebut, yakni Junaedi, 15 tahun, Saldi (12), Fadli (13), dan Syamsul Alam (66). Aksi Petrus di tempat terbuka itu juga mengakibat warga lainnya mengalami luka tusuk, yakni Isa, 40 tahun dan Jaya 18 tahun.
Petrus diduga sedang dalam keadaan mabuk ketika melakukan penikaman secara membabi buta di depan pusat perbelanjaan di Jalan Perintis Kemedekaan Makassar.
Petrus juga mengalami luka, bahkan kaki kanannya patah akibat dikeroyok massa. Petrus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea Ajun Komisaris Polisi Amirudin mengatakan pelaku sedang di bawah sadar saat mengamuk. Pelaku mengaku baru saja menenggak minuman keras. Napasnya juga masih berbau alkohol saat diperiksa polisi beberapa saat setelah peristiwa.
YOHANES SEO