TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdhani Sirait, menyatakan saat ini sebagian karyawan non-staf sudah berada di Tembaga Pura untuk kembali bekerja di area tambang. "Kemarin, sekitar 600 karyawan sudah dijemput," ujar Ramdhani, ketika dihubungi Tempo, Ahad, 18 September 2011.
Dia menjabarkan bahwa Freeport akan terus berunding dengan para pekerja dan masih menginginkan para pekerja dapat menandatangani Perjanjian Kerja Bersama ke-17 periode 2011 sampai 2013 mendatang.
"Targetnya, kesepakatan dapat dicapai sebelum PKB diserahkan bulan Oktober," katanya.
Operasional di lapangan juga sudah mulai berjalan. Bijih tembaga dan emas sudah dapat diproduksi meskipun belum mencapai angka produksi maksimal yang bisa menyentuh angka 230 ribu ton per hari.
Sejak Kamis lalu, ribuan buruh Freeport meninggalkan area tambang di Tembaga Pura, Mimika, Papua. Mereka menuntut perusahaan mengubah sistem pengupahan. Perusahaan diminta memberlakukan standar gaji karyawan sesuai dengan standar gaji Freeport-McMoran sekitar US$ 30 atau Rp 210 ribu per jam kerja.
Ramdhani menjabarkan selama ini perusahaan menggunakan sistem pembayaran sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di Indonesia. Tetapi bukan berarti Freeport mengabaikan hak dan kesejahteraan para pekerjanya.
Dalam perjanjian kerja sebelumnya, seorang pekerja kontrak atau non-staff dapat membawa pulang pendapatan bersih hingga Rp 210-Rp 230 juta per tahun. Itu belum termasuk bonus, program pensiun yang dapat ditabung, dan tunjangan lainnya.
Freeport juga menjamin biaya pendidikan keluarga pekerja dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Dalam PKB ke-17 ini bahkan terdapat beberapa perbaikan dan tambahan yang akan membuat pendapatan para pekerja meningkat sangat signifikan.
"Kenaikan upah bisa sampai 22 persen," ujar Ramdhani
Sebelumnya, seorang karyawan di tambang bawah tanah Freeport mengaku bahwa perusahaan hanya membayar upah karyawan grade A paling tinggi sebesar US$ 3 per jam kerja. Aksi mogok karyawan Freeport direncanakan berlangsung selama sebulan, sejak Kamis pekan lalu hingga 15 Oktober mendatang.
GUSTIDHA BUDIARTIE