TEMPO Interaktif, Los Angeles - Petinju Amerika Serikat, Floyd Mayweather Jr, merebut gelar juara dunia World Boxing Council setelah mengalahkan Victor Ortiz di MGM Grand Garden Arena, Minggu, 18 September 2011, waktu Indonesia. Petinju dengan rekor bertanding 42 (26KO)-0 ini dinyatakan menang KO pada ronde 4.
Sayang, kemenangan itu dianggap kontroversi lantaran Mayweather menyarangkan dua pukulan mematikan tepat di kepala Ortiz saat lawannya belum siap bertinju. Sialnya, pukulan itu disahkan Joe Cortez yang memimpin jalannya baku pukul.
Pada ronde keempat, Ortiz bermain brutal. Beberapa pukulannya telak mendarat di wajah Mayweather. Maklum, Ortiz harus bermain agresif karena tiga ronde sebelumnya pertarungan didominasi Mayweather.
Tiba-tiba, dua petinju tersudut di pojok ring. Keduanya saling beradu pukul. Namun Ortiz yang dirangkul Mayweather mendadak menanduk Mayweather. Kemelut ini segera dipisahkan Joe Cortez. Cortez segera memotong poin Ortiz pada ronde tersebut.
Setelah kejadian itu, wasit meminta kedua petinju sportif dan mengadu kedua tangannya sebagai tanda pertarungan akan dimulai kembali. Nah, di sinilah kontroversi terjadi. Setelah sentuhan sarung tangan, Ortiz yang masih memperhatikan wasit tiba-tiba dibogem dua pukulan hook kiri dan kanan dari Mayweather yang mematikan. Ortiz pun tersungkur.
Menanggapi kemenangan kontroversi ini, Mayweather menolak dianggap curang. "Seorang petinju harus melindungi dirinya setiap saat," katanya seusai pertarungan dalam ESPN. Kemenangan ini mengukuhkan dirinya sebagai satu-satunya petinju yang tak pernah kalah. Pelatih Ortiz, Danny Garcia, menilai Mayweather bermain kotor. "Bahkan selama pertandingan ia menggunakan siku," katanya.
Mayweather terakhir kali naik ring menghadapi Shane Mosley, Mei 2010. Ia dinyatakan menang angka dalam duel 12 ronde. Sebelumnya, Mayweather sempat dijadwalkan menghadapi petinju Filipina, Manny 'Pacman' Pacquiao. Namun syarat tes darah yang diajukan kubu Mayweather ditolak mentah-mentah oleh kubu Pacquiao.
Yang ada hanya tarik ulur di antara kedua kubu mengenai mekanisme tes tersebut. Tak kunjung mencapai titik temu, promotor pertandingan, Bob Arum, akhirnya mengumumkan bahwa rencana pertarungan tersebut batal.
RUDY