TEMPO Interaktif, Jakarta - Usai bentrokan antara wartawan dengan siswa SMA 6 Jakarta, seseorang yang diduga sebagai pelaku mencurahkan keceriannya di situs mikrobog Twitter.
Sebuah akun Gilang_Perdanaa menulis unek-unek terkait keberhasilannya yang telah menyerang wartawan. "Puas gua mukulin wartawan di jalur sampe bonjok-bonjok emosi banget gue,"begitu ia mengoceh.
Kicauan itu segera mendapat respon dari ratusan akun twitter lainnya. Sebagian diantaranya menyesalkan insiden itu. "Malu-maluin almamater aja lo,"tulis akun @wishnuyug.
Kini pemilik akun Gilang Perdana mengganti profile name akun twitternya dari semula @Gilang_Perdanaa menjadi @giper2k11. Gilang menambahkan alasan penyerangan terhadap wartawan dikarenakan tingkah laku para peliput yang dinilainya telah melampaui batas. "Bukan gitu bang ya tapi itu wartawan udah ngelunjak"tulisnya.
Senin 19 September 2011 pagi ini terjadi bentrokan antara wartawan dan siswa SMAN 6. Awalnya wartawan dari berbagai media melakukan aksi damai di depan sekolah berkaitan dengan pemukulan terhadap wartawan stasiun televisi Trans 7 yang diduga dilakukan oleh siswa SMAN 6, Jumat malam, 16 September 2011. Aksi damai berubah menjadi bentrokan ketika siswa keluar dari sekolah dan menyerang wartawan.
Empat wartawan menjadi korban. Mereka adalah Yudistiro, wartawan SINDO; Banar Fil Ardi, wartawan online Kompas.com; Panca Surkani, wartawan Media Indonesia danSeptiawan, wartawan Sinar Harapan.
Beragam tanggapan muncul setelah aksi barbar yang dilakukan pelajar ini, mulai wakil rakyat di Senayan, pejabat publik Dinas Pendidikan DKI Jakarta hingga Markas Besar Kepolisian RI. Mereka sepakat mengungkapkan kekhawatirannya dan mengutuk aksi urakan pelajar tersebut.
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo secara tegas menyatakan akan segera mengusut pelaku penyerangan wartawan ini.
JAYADI SUPRIADIN