TEMPO Interaktif, Ternate - Aktivitas Rumah Sakit Umum Daerah Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, hingga Senin, 19 September 2011, lumpuh total setelah terendam banjir bandang yang terjadi Minggu kemarin, 18 September 2011.
Wakil Bupati Halmahera Tengah Gawi Abbas mengatakan menjelaskan seluruh ruangan dan peralatan medis tidak bisa digunakan. Dibutuhkan waktu satu minggu untuk memulihkan kondisi rumah sakit. “Mungkin baru minggu depan aktivitas rumah sakit bisa kembali normal,” katanya ketika dihubungi Tempo, Senin, 19 September 2011.
Saat ini seluruh karyawan dikerahkan untuk membersihkan seluruh ruang serta mengecek seluruh peralatan medis setelah digenangi banjir setinggi satu meter. Adapun seluruh pasien ditangani di tempat pengungsian.
Menurut Gawi, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah mengerahkan tenaga medis seperti dokter dan perawat. Selain menangani pasien rumah sakit, mereka juga memberikan pelayanan medis kepada masyarakat.
Banjir bandang terjadi setelah selama tiga hari berturut-turut daerah itu dilanda hujan lebat. Seluruh Wilayah Kota Weda tidak ada yang luput dari genangan air yang rata-rata mencapai 1 meter.
Baca Juga:
Rumah Sakit Umum Daerah Weda adalah salah satu fasilitas pemerintah yang menjadi korban banjir bandang. Puluhan kantor pemerintah juga terendam banjir, termasuk Markas Kepolisian Resor Halmahera Tengah. ”Rumah tempat tinggal saya dan rumah Pak Bupati juga terendam,” ujar Gawi.
Selain melanda Kota Weda, banjir juga merendam wilayah lainnya di Kabupaten Halmahera Tengah, seperti Kecamatan Weda Tengah, tepatnya wilayah transmigrasi Kobe dan Kecamatan Weda Selatan. Bahkan genangan banjir di dua wilayah tersebut tergolong paling parah karena ketinggian air mencapai dua meter. Seluruh warga mengungsi.
Selain merendam fasilitas milik pemerintah, secara keseluruhan banjir juga merendam 559 rumah warga.
Salah seorang tokoh pemuda Kota Weda Sahbudin menyatakan banjir kali ini merupakan banjir terbesar selama 30 tahun terakhir. “Hampir seluruh wilayah diterjang banjir dan seluruh warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, termasuk di kantor bupati,” ujarnya.
Hingga hari ini, air di sebagian wilayah yang terkena banjir mulai menyusut. Namun di Kecamatan Weda Selatan air masih menggenangi rumah warga. ’’Warga masih trauma,’’ ucapnya. Pasalnya seluruh peralatan rumah tangga, termasuk barang elektronik, rusak.
BUDHY NURGIANTO