Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Adegan Julia Gillard Bercumbu dengan Alas Bendera Australia  

image-gnews
AP/Australian Broadcasting Corporation
AP/Australian Broadcasting Corporation
Iklan

TEMPO Interaktif, Para anggota parlemen Australia dikagetkan dengan tayangan komedi satire televisi yang menunjukkan adegan "Perdana Menteri Julia Gillard" bercumbu dengan pasangannya beralaskan bendera Australia dengan lokasi di kantornya. Sebagian besar kritik terhadap tayangan itu datang dari partai oposisi Koalisasi Nasional-Liberal. Adegan itu akan on air pada acara ABC's At Home with Julia Kamis malam waktu setempat.

Dalam episode At Home With Julia yang kontroversial itu komedian Amanda VBishops berperan sebagai Julia Gillard. Sementara Phil Lloyd berperan sebagai partner-nya, Tim Mathieson.

Adegan itu dibuat dengan alasan Gillard dan Mathieson memutuskan ingin melakukan sesuatu untuk menghangatkan hubungan mereka. Ketika pemeran Bill Shorten's mengetuk pintu kantor sang "Perdana Menteri", Gillard mengatakan ia sedang melakukan brifing penting. Anggota parlemen, John Forrest, mengaku tersinggung dengan adegan tersebut. "Saya tersinggung, tidak senang dan kami harus mengambil sikap,'' ujarnya seperti dikutip situs Heraldsun.

Hal senada diungkapkan anggota Fellow Nationals, Bruce Scott, yang menyatakan tindakan bercinta di kantor perdana menteri adalah suatu hal yang mengganggu dan tidak terhormat. "Tak peduli siapa pun perdana menterinya," ujar dia. Ia menambahkan, "Jika begini, bagaimana para orang tua bisa meminta anak-anaknya menghormati para pemimpin dan orang-orang tua?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi kritik tersebut, pihak ABC bertahan dengan mengatakan  orang lain boleh menggunakan bendera negara mereka untuk apa pun dengan cara bagaimana pun. "Saya tidak melihat mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan oleh perdana menteri kami sebagai lambang cinta?" ujar juru bicara komedi satire itu.

Profesor David Flint, monarchist, menilai tayangan itu sebagai lack of respect. Ia mengatakan adegan itu terlalu jauh. "Saya kira kurang bijak menggunakan bendera sebagai bahan lelucon,'' katanya. Sementara Perdana Menteri Julia Gillard enggan berkomentar mengenai hal tersebut.

HERALDSUN | ARBA'IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.