TEMPO Interaktif, Banjarmasin - Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan produksi daging kerbau dengan memasukkan sektor peternakan kerbau dalam program utama bernama Program Inseminasi Buatan. "Sifatnya baru uji coba di beberapa tempat, seperti Kalimantan Selatan dan Banten," kata Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi di Banjarmasin, Kamis, 22 September 2011.
Kementerian juga memasukkan sektor peternakan kerbau dalam Program Penyelamatan Betina Produktif. Program ini menyediakan dana agar peternak menunda penjualan kerbau betina produktif agar populasi kerbau tak berkurang. "Untuk peternakan kerbau, kami harus pastikan masuk ke dalam program itu. Selama ini yang ada hanya untuk peternakan sapi," tuturnya.
Langkah berikutnya memasukkan sektor peternakan kerbau ke dalam program kredit usaha pembibitan, di mana selama ini kredit hanya diperuntukkan bagi peternakan sapi. "Pengusaha yang ingin melakukan pembibitan kerbau bisa mendapatkan fasilitas kredit KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi) dari bank-bank pemerintah," kata Bayu.
Sebetulnya, menurut Bayu, daging kerbau berpotensi menggantikan pasokan daging sapi impor. Kerbau memiliki sifat lebih unggul ketimbang sapi impor, yakni berupa daya adaptasi terhadap iklim di Indonesia yang lebih baik. “Saya kira potensinya cukup besar," katanya.
Saat ini Indonesia baru memiliki dua sentra peternakan kerbau utama, yakni di Kalimantan Selatan dan Banten. Peternakan kerbau lain di seluruh Indonesia diharapkan terus berkembang. "Kalau bisa, tidak usah impor. Peternakan seperti ini harus dikembangkan," ujarnya.
Namun populasi kerbau masih jauh dari harapan. Di Kalimantan Selatan saja populasi kerbau hanya mencapai 200 ribu ekor tahun ini. Pertumbuhan populasi di bawah 10 persen. Sehingga maksimal kerbau yang bisa dipotong untuk Kalimantan Selatan saja sekitar 20 ribu ekor per tahun.
Total impor sapi sekitar 500-600 ribu ekor per tahun. Dari hasil sensus yang digelar atas inisiatif Kementerian dan Badan Pusat Statistik tahun ini, menunjukka populasi sapi mencapai 14,6 juta ekor, sementara populasi kerbau sekitar 800 ribu ekor. "Kami terus mengusahakan untuk meningkatkan produksi dalam negeri," ujar Bayu.
PRIHANDOKO