TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menargetkan industri alas kaki nasional menjadi basis industri terbesar di dunia. Optimisme ini didukung rencana relokasi pabrik oleh pengusaha Taiwan ke dalam negeri. "Ini bagian dari program hilirisasi industri," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Rabu, 28 September 2011.
Untuk merealisasikan program tersebut, pengusaha asal Taiwan saat ini tengah mencari lokasi atau lahan yang tepat untuk pengembangan alas kaki."Pemerintah terus melakukan mengembangkan komoditas ekspor yang berbasis unggulan. Pemerintah tidak ingin ekspor hanya berupa bahan mentah." katanya.
Taiwan, kata Hatta, juga mendorong hilirisasi industri karet dalam negeri untuk perluasan pengembangan industri alas kaki. Ia yakin walaupun rasio kinerja ekspor mengalami penurunan terhadap produk domestik bruto, hal itu tidak menggambarkan kinerja ekspor RI yang tertinggal dibandingkan negara lain.
Total nilai ekspor saat ini mencapai US$157 juta dari target US$ 180 juta "Penurunan rasio ekspor disebabkan semakin meningkatnya kinerja perdagangan dalam negeri," katanya.
Pemerintah tetap mencermati perlambatan pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak pada perdagangan internasional indonesia. Untuk itu pemerintah akan tetap menjaga pasar Asia serta memperluas pasar dalam negeri dan meningkatkan daya saing. "Kebutuhan dalam negeri harus dipenuhi oleh kemampuan dalam negeri," katanya.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro menilai kondisi ekonomi dunia akan berdampak negatif pada perdagangan internasional. Volume perdagangan dunia akan melambat dan hanya mampu tumbuh 7,5 persen tahun ini dan tergerus menjadi 5,5 persen di 2012. "Penerimaan ekspor bisa terganggu. Perlu ada upaya meredam dampak negatif, ” katanya.
ALWAN RIDHA RAMDANI