TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat memberikan program debt for nature swap kepada Indonesia. Amerika mengkonversi piutang kepada Indonesia sebesar US$ 28,5 juta untuk program konservasi hutan di Kalimantan Timur.
"Ini komitmen kami dalam kerja sama antar kedua negara," ujar Kanselor Ekonomi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, James A. Carouso, di Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis, 29 September 2011.
Menurutnya, konversi ini sesuai dengan US Tropical Forest Conservation Act (TFCA) yang membolehkan pemerintahnya melakukan pembebasan utang maupun pengalihan utang kepada negara-negara yang memiliki hutan tropis. Tujuannya tak lain mendorong program pelestarian hutan dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
Rencananya, konversi utang tersebut akan dilakukan secara bertahap selama 8 tahun mendatang. "Uang dari pengalihan tidak masuk kas daerah ataupun Kementerian, tapi nanti digunakan oleh masyarakat," ujar Sekretaris Direktorat Pelestarian dan Konservasi Kementerian Kehutanan, Hartono.
Hartono mengatakan tiga wilayah yang mendapatkan program debt for nature swap itu adalah Kabupaten Kalimantan Timur, Kabupaten Berau, serta Kabupaten Kapuas Hulu. Program utama dari proyek ini adalah menjaga kelestarian hutan dan program pemberdayaan masyarakat. "Program ini sepenuhnya dilakukan masyarakat. Mereka akan dibatasi untuk aktivitas ekonomi di sekitar konservasi," kata dia.
Acting Director The Nature Forest Program Indonesia Ade Soekadis menambahkan, program ini ditargetkan bisa memberikan kontribusi pengurangan emisi karbon hingga 41 persen dengan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi 7 persen pada tahun 2020. "Ini punya kami mendorong pembangunan berkelanjutan," katanya.
Direktur Konservasi WWF Indonesia, Nazir Foead, menegaskan lembaganya dan TNC menyiapkan berbagai program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung konservasi hutan di Kalimantan Timur. Dua lembaga ini menyiapkan dana sekitar US$ 4 juta di luar dana swap yang diberikan Amerika pada pemerintah Indonesia. "Nantinya kami menggunakan sumber daya lokal di sekitar area konservasi untuk mendukung program ini," kata dia.
ALWAN RIDHA RAMDANI