TEMPO Interaktif, Jakarta - Bertutur soal batik, bukan hal baru di hati Iwet Ramadhan. Presenter berkulit putih ini mengakui ketertarikannya terhadap batik sudah mendarah daging. “Aku tertarik dan merasakan cinta batik sejak berusia setahun.” Iwet menceritakan saat usia itu pertama kali memegang batik dari selendang batik yang dipakai untuk menarik-narik gaya khas anak kecil.
Kecintaan terhadap batik berlanjut hingga dewasa. Dia memilih batik untuk kesehariannya. Meski menyukai tenun dan songket, namun baginya batik terasa lebih pas untuk memenuhi kebutuhan berbusananya. Tak heran jika saat manggung menjadi presenter, atau di acara resmi dia senantiasa terlihat berbalut batik. “Tinggal menyesuaikan suasana, tempat , acaranya, motif dan warnanya,” ujar Iwet melalui surat elektroniknya.
Sebagai pecinta batik, Iwet tidak merasa risih berada diantara para perempuan ketika berburu batik di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Solo, Cirebon dan Pekalongan. “Saya satu-satunya laki-laki, lucu aja jadinya.”
DIAN YULIASTUTI.