TEMPO Interaktif, Veracruz - Kekerasan yang dilakukan kartel-kartel narkoba di Meksiko kian ganas. Kemarin, 32 jasad ditemukan di tiga rumah di Veracruz. Dua pekan setelah polisi menemukan 35 mayat tanpa kepala di sebuah jalan ramai di negara bagian Veracruz dan sepekan setelah Presiden Felipe Calderon memerintahkan polisi dan angkatan bersenjata mengamankan tempat itu.
"Pemerintah prihatin atas penemuan 32 jenazah," demikian dilansir Angkatan Laut Meksiko. Sebuah kelompok yang menamakan diri 'Zeta Killers', yang mengaku bertanggung jawab atas tewasnya 35 mayat dua pekan sebelumnya, mengatakan mereka yang tewas itu adalah kelompok yang mencoba menakut-nakuti kartel Zeta.
"Mereka sekutu pemerintah," demikian dikatakan 'Zeta Killers'. Namun polisi mengatakan mereka yang tewas hampir semuanya kriminal. Pemenggalan kepala kerap dilakukan kartel-kartel narkoba tatkala terjadi perang antar kelompok di kawasan Ciudad Juarez dan Acapulco. Terakhir, pemangkasan kepala terjadi di Kota Meksiko pada 2007 dan 2008.
Lantaran itu, bakal calon presiden dari kubu Republik, Ricky Perry, mengatakan bakal mengirim pasukan Amerika Serikat ke perbatasan untuk mengatasi perang antarkelompok kriminal di sana. Namun Duta Besar Meksiko di Amerika Serikat, Arturo Sarukhan, menolak ide Perry, yang juga Gubernur Texas, negara bagian yang berbatasan langsung dengan Meksiko.
"Isu partisipasi atau kehadiran pasukan Amerika Serikat tak ada di meja perundingan," kata Sarukhan kepada wartawan. Selama ini, kerja sama antara pemerintah Meksiko dan Amerika Serikat dalam perang melawan narkoba terbatas dalam saling tukar-menukar informasi dan memperketat perbatasan.
Segala upaya telah dilakukan Presiden Felipe Calderon, yang sejak terpilih pada 2006 bertekad memberantas kartel-kartel narkoba. Pasukan keamanan juga menangkap pejabat-pejabat polisi dan pemerintah yang terlibat dengan kartel narkoba. Belum lama ini, 18 pejabat kepolisian yang diduga terlibat dalam kartel narkoba Zetas, diringkus.
Penangkapan ini berlangsung di kawasan timur negara bagian Veracruz, bersama sembilan narapidana kasus narkoba lainnya yang melarikan diri dari penjara dua pekan lalu. Dalam penangkapan itu juga ditemukan data yang berisi daftar komandan polisi yang dibayar oleh kartel narkoba.
18 pejabat polisi yang ditangkap diduga menerima uang suap sebesar 2.000 dan 10.000 peso atau sekitar US$ 140-US$ 720 per bulan dari kartel Zetas agar mereka bisa bebas beroperasi.
Zetas yang didirikan pada 1990-an ini merupakan kartel yang anggotanya bekas anggota pasukan khusus Angkatan Bersenjata Meksiko. Musuh utama mereka adalah kartel Teluk.
AP | REUTERS | NYTIMES | ANDREE PRIYANTO