TEMPO Interaktif, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Kepolisian RI menangkap buron kasus bom bunuh diri di Cirebon dan Surakarta. Sabtu dini hari, 8 Oktober 2011, Heru Komaruddin alias Haekal bin Jaenudin disergap di daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat.
"Tadi malam, pukul 01.00 WIB, kami berhasil menangkapnya," kata juru bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di kantornya, kemarin. Menurut dia, Heru anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang dipimpin Abu Bakar Ba'asyir. Tersangka juga terkait erat dengan Beni Asri, 26 tahun, buron yang ditangkap pada akhir September lalu di Solok, Sumatera Barat.
Heru, yang lahir di Cirebon pada 1980, diduga perakit bom bunuh diri di masjid kompleks Kepolisian Resor Cirebon Kota pada April lalu dan bom serupa di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Surakarta, Jawa Tengah, pada 25 September lalu.
Dalam kasus Cirebon, polisi memburu lima orang, yakni Yadi Al Hasan, Pino Damayanto alias Achmad Yosepa Hayat, Beni Asri, Nanang Irawan alias Gendut, dan Heru Komaruddin. Kini, "Tinggal dua lagi buron yang berkaitan dengan bom Cirebon, yakni Yadi dan Nanang," ujar Anton.
Sebelumnya polisi menyatakan Yadi diduga komandan aksi, Nanang bertugas melatih pelaku peledakan bom bunuh diri, Beni menyiapkan logistik, sedangkan Pino alias Hayat pelaku bom bunuh diri di Solo. Peran yang sama diduga dilakukan oleh Heru dan kawan-kawan di Surakarta. Bom itu menewaskan pelakunya, Hayat, serta melukai 27 anggota jemaat. Berdasarkan penyelidikan, diduga mereka dibantu oleh dua orang lainnya.
Kemarin, sekitar pukul 05.30, tim Densus 88 juga menggerebek rumah kontrakan di Blok E Nomor 167 Perumahan Pondok Cipta Bintara, Bekasi Barat. Polisi membawa pergi Yahya, 45 tahun, dan istrinya, Tia, 35 tahun, beserta dua kardus serta sejumlah komputer. "Seperti aksi penyerbuan," kata Herdono Ruslan, 50 tahun, Ketua RT 08. Peran Yahya belum jelas, tapi diduga terkait dengan penangkapan Heru.
Anton menuturkan bahwa Heru juga berhubungan dengan Beni, yang beberapa waktu lalu ditangkap di Solok. Menurut dia, mereka berkenalan pada 2008 sebagai sesama anggota JAT dalam pengajian rutin di Masjid Zaitun, Cirebon.
Mertuanya pun menjelaskan hal yang sama. "Sebelum menikah dengan anak saya, Retno, dia bercerita pernah dibaiat di Ciamis oleh Abu Bakar Ba'asyir," ucap Iskandar, 68 tahun, mertua Heru, kemarin di rumahnya di Cirebon. Polisi pernah menyatakan Hayat (almarhum) juga anggota JAT.
Menurut Anton, Heru mengetahui Mushola--tersangka yang telah ditangkap pada Mei lalu--menitipkan bom pipa rakitan kepada Beni sepekan setelah ledakan bom Cirebon. Bom itu dimasukkan dalam tas cokelat. "Tas itu digantung pada dinding kios Beni di Cirebon," ujar dia. Istri Mushola adalah adik kandung Heru.
FEBRIYAN | IVANSYAH | HAMLUDDIN | JOBPIE S