TEMPO Interaktif, Surabaya - Mengantisipasi merebaknya aksi terorisme, Menteri Agama Suryadharma Ali mengumpulkan ribuan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (PPPN) atau modin dari seluruh desa yang ada di Jawa Timur di Islamic Centre Surabaya, Selasa 11 Oktober 2011.
Para penghulu ini dianggap salah satu garda depan untuk memberi pencerahan di tingkat desa. Mereka bergaul dengan penduduk dan dianggap panutan masyarakat. Suara modin biasanya dihormati.
"Keutuhan NKRI dari ancaman radikalisme, terorisme, dan anarkisme sangat tergantung pada PPPN atau dulu biasa disebut modin," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Sudjak.
Dalam pertemuan ini setidaknya dihadiri oleh 1.695 modin, 414 penghulu, 566 pegawai KUA, serta para kepala KUA dan seluruh kepala seksi di seluruh kantor Kementerian Agama kota/kabupaten. Sudjak berharap seluruh modin yang hadir mampu menjaga keutuhan ataupun mengantisipasi benih radikalisme sejak dini.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui aksi terorisme selama ini selalu mengatasnamakan Islam. "Akibat ulah segelintir teroris, kita yang mayoritas umat Islam ini harus repot menjelaskan ke dunia luas jika Islam itu cinta damai," kata Suryadharma.
Padahal teroris yang selalu mengaku Islam itu, tambah Surya, sebenarnya adalah bentuk adu domba untuk memecah belah umat Islam itu sendiri. Karena itu, Surya berharap seluruh modin di Jawa Timur yang berjumlah 10.477 orang ini harus berada di garda depan dalam memantau jika ada benih radikalisme dan terorisme di daerahnya.
Gubernur Soekarwo juga berharap aksi radikalisme khususnya di Jawa Timur bisa diputus sejak akar rumput. Akar terorisme sebenarnya juga tanggung jawab seluruh pemangku kebijakan di daerah. "Bupati/wali kota harus ikut andil, benih radikalisme karena liberalisme yang kebablasan," kata Soekarwo.
Dia mencontohkan menjamurnya mal di daerah telah mematikan pasar tradisional yang memicu kemiskinan. Tak hanya itu, politik transaksional hingga ke level daerah juga telah memancing kemiskinan di daerah itu sendiri.
FATKHURROHMAN TAUFIQ