TEMPO Interaktif, Jakarta - Si jago merah yang membakar permukiman penduduk di Kampung Bakti, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Oktober 2011 petang membuat warga mengungsi ke bantalan rel kereta api, dekat Stasiun Roxi. Tidak hanya warga dan perabot rumah korban kebakaran saja yang menduduki jalur kereta api itu, mobil pemadam kebakaran juga parkir di sana untuk menyemprotkan air ke api.
Akibatnya, PT Kereta Api Indonesia memberhentikan sementara semua kereta yang melaju melalui jalur tersebut. Sebagai gantinya, kereta dialihkan ke jalur Stasiun Manggarai-Gambir.
"Sejak pukul 14.30 WIB, kereta dari Stasiun Tanah Abang-Kota dan sebaliknya kami hentikan sementara," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Mateta Rijalulhaq, Rabu, 12 Oktober 2012.
Berdasar informasi di lapangan, kata dia, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api sekitar pukul 17.00 WIB. Api baru bisa dijinakkan setelah pemadam kebakaran menurunkan 29 unit mobilnya. Meski begitu, Mateta belum bisa mengoperasikan kembali rangkaian kereta api. "Sebab, warga masih menempati bantalan rel kereta," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, Mateta mengaku masih belum mengetahui sampai kapan kereta api akan dihentikan operasinya. Cepat atau lambatnya pengaktifan kereta api tergantung kesigapan pemerintah daerah mengevakuasi warga korban kebakaran dari rel tersebut. "Kami minta secepatnya dievakuasi," pinta Mateta.
Para calon penumpang kereta api Tanah Abang-Kota dan sebaliknya, ujar dia, tidak ada yang mengeluh dengan pemberhentian sementara jalur tersebut. Sebab, petugas di stasiun telah memberi pengumuman bila terjadi kebakaran di daerah Cideng. "Bisa saja kami tetap mengoperasikan kereta, tapi bisa membahayakan warga sekitar yang akan mengungsi. Jadi, kereta api harus mengalah."
CORNILA DESYANA