TEMPO Interaktif, Yogyakarta - General Manager Fuel Retail Marketing Region IV Pertamina, Rifky Effendi Hardijanto, menyatakan masyarakat lebih memilih bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Buktinya, konsumsi Premium dan solar bersubsidi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah sudah melebihi kuota.
Dia menyebutkan bahwa konsumsi Premium dan solar masing-masing mencapai 107 persen dan 106 persen dari kuota hingga September 2011. Sedangkan konsumsi Pertamax hanya 5 persen dan 6 persen dari kuota.
"Over kuota ini terjadi di semua wilayah di Indonesia. Kami mengajak masyarakat untuk menghemat bahan bakar bersubsidi," kata Rifky, Rabu, 12 Oktober 2011.
Meskipun sudah ada kampanye penggunaan BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertamina Dex untuk mesin diesel, tetap saja pengguna kendaraan memilih BBM bersubsidi. Bahkan pembatasan tahun produksi mobil dan kendaraan bermotor tidak mampu menaikkan konsumsi BBM nonsubsidi.
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah memiliki 688 pompa bensin. Sebanyak 65 persennya sudah menyediakan BBM nonsubsidi (Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex).
Konsumsi Premium di Jawa Tengah hingga September 2011 sebesar 2.010.240 kiloliter (107 persen), padahal kuota hingga September hanya 1.870.600 kiloliter. Konsumsi solar sebesar 1.466.392 kiloliter (106 persen), lebih tinggi dari kuota 1.096.781 kilo liter.
Konsumsi Premium di Daerah Istimewa Yogyakarta hingga September 2011 mencapai 337.512 kiloliter (107 persen), padahal kuota hingga September hanya 316.560 kiloliter. Sementara konsumsi solar sebesar 82.504 kiloliter (110 persen) di atas kuota 75.052 kilo liter.
Bandingkan dengan konsumsi BBM nonsubsidi. Untuk Jawa Tengah, konsumsi Pertamax hingga September 2011 hanya 24.176 kiloliter, hanya 6 persen dari 470.989 kiloliter. Adapun kuota Pertamax hingga akhir tahun sebesar 629.711 kiloliter.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, konsumsi Pertamax hingga September hanya 5.912 kiloliter, atau 6 persen dari jatah hingga bulan itu 106.120 kiloliter. Sedangkan jatah Pertamax hingga akhir tahun mencapai 141.882 kiloliter.
Assistant Manager External Relation Pemasaran BBM Retail Region IV Pertamina, Heppy Wulansari, menyatakan Pertamina dan pemerintah pusat tengah membuat kajian langkah untuk pembatasan kuota BBM bersubsidi. "Penyediaan Pertamax terus ditingkatkan untuk mendorong kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi BBM nonsubsidi.”
MUH SYAIFULLAH