TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan keinginan partainya agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa tetap berada di dalam koalisi partai-partai pendukung pemerintahan. "Kita tetap mengharapkan bahwa PKS berada di koalisi, kalau PKS itu tentu nyaman dalam koalisi," ujar Aburizal usai rapat pengurus Golkar di kantor DPP Golkar, Jumat, 14 Oktober 2011.
Pria yang akrab disapa Ical ini juga tidak mau berkomentar banyak ketika ditanya tentang perombakan kabinet (reshuffle) yang sedang digodok dan hasilnya akan segera diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya katakan yang memakai adalah Presiden karena itu hak prerogatif Presiden untuk melaksanakan hal itu," ujar dia.
Ical kembali menjawab diplomatis ketika wartawan menanyakan kepastian nasib ketiga kader Golkar, yakni Agung Laksono, Fadel Muhammad, dan M.S. Hidayat di dalam kabinet. "Saya tidak mendapatkan info soal itu, itu hak prerogatif Presiden. Artinya, hak prerogratif Presiden, Presiden yang memutuskan," katanya. "Jangan ditafsirkan lain."
Kemarin, Kamis, 13 Oktober 2011, SBY memastikan dalam waktu beberapa hari lagi akan melakukan reshuffle kabinet. Kepastian ini diungkapkan Presiden ketika memanggil semua pimpinan partai politik anggota koalisi di rumahnya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Golkar sendiri saat ini menempatkan tiga kadernya dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Dua. Mereka masing-masing Agung Laksono sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Fadel Muhammad sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, serta M.S. Hidayat sebagai Menteri Perindustrian.
MAHARDIKA SATRIA HADI