TEMPO Interaktif, Timika - Maskapai penerbangan perintis, Trigana Air, Sabtu 15 Oktober 2011, memindahkan armadanya dari Bandara Mozes Kilangin Timika ke Nabire. Manajer Trigana Region Papua, Bustomi, mengatakan pemindahan pesawat Twin Otter Trigana ini bersifat sementara. “Sehubungan di Bandara Timika tidak tersedia avtur, sehingga pesawat direlokasi ke Nabire,” kata Bustomi.
Menurut Bustomi, kebutuhan satu pesawat Twin Otter milik Trigana antara 8.000 hingga 10.000 liter per hari. “Ini kebutuhan kami per hari untuk rute-rute yang rutin kami terbangi,” kata dia. Di Timika, Trigana mengoperasikan satu Twin Otter untuk melayani penerbangan perintis di sekitar wilayah Timika, sesuai kontrak dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika.
Krisis avtur akibat aksi mogok kerja buruh tambang PT Freeport Indonesia membuat cadangan avtur di Bandara Timika menipis. Apalagi manajemen PT Freeport dinilai tak segera menyelesaikan perselisihan dengan pekerjanya. Akibatnya kericuhan terjadi di Terminal Bus Karyawan Gorong-gorong.
Seorang pekerja, Petrus Ayamiseba, tewas setelah tubuhnya diterjang peluru. Ribuan pekerja dan penduduk lalu menduduki poros jalan Pelabuhan Portsite-Tambang Tembagapura. Suplai bahan makanan, batu bara, bahan bakar minyak, termasuk avtur terhenti.
Cadangan avtur di Bandara Timika diperkirakan tinggal empat tangki saja. Bahan bakar pesawat ini diperkirakan habis pada hari ini.
TJAHJONO EP