TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi mengatakan penambahan wakil menteri di Jajaran Kementerian Perekonomian tidak berdampak pada kinerja para menteri. Dalam dua tahun kabinet ini ada wakil menteri yang justru tidak terpakai oleh menteri. Kalangan pengusaha saat ini dalam posisi wait and see. Mereka akan melihat tugas wakil menteri nantinya, apakah akan mempersulit dunia usaha atau tidak.
"Kalau memerlukan dua (wakil) sih oke-oke aja. Tapi kan untuk apa Dirjen dan Sekjen. Apa gunanya penambahan kalau sudah ada menteri muda lebih berhasil," kata Sofyan usai diskusi perkembangan ekonomi daerah di Hotel Borobudur, Senin, 17 Oktober 2011.
Ia menegaskan secara keuangan penambahan ini memberatkan negara. Padahal yang harus dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah memperbaiki koordinasi dan memperbaiki manajemennnya. "Tidak bisa begini lagi. Kalau menteri salah dalam kebijakan harus dibela. Jangan dijadikan mainan politik, sehingga menterinya tidak ada yang berani ambil keputusan."
Presiden, lanjut Sofyan, harus memberikan guidance secara langsung pada bawahannya dan memberikan target yang terukur. Selain itu bawahan setingkat eselon I harus juga mengarahkan kinerja wakil menteri harus ke mana."Harus bisa membuat putusan yang jelas. Ini bisa berhasil asalkan wakil menteri tidak jalan sendiri-sendiri," ujarnya seraya mengatakan efektif atau tidaknya kinerja wakil menteri baru bisa dibuktikan dalam 6 bulan mendatang.
Pengamat Ekonomi Ahmad Erani Yustika menegaskan jika menteri sudah bekerja dengan baik dan mengusai masalah, tidak perlu ada wakil menteri. "Penambahan menteri ini lebih pada pertimbangan politik," katanya.
Ia menilai adanya wakil menteri akan membuat masalah baru dengan menghasilkan birokrasi yang lebih panjang. Birokrasi yang terbangun justru tidak sesuai dengan semangat efektif dan efisien. "Tidak ada rule of conduct dari negara yang mengatur wakil menteri untuk membagi tugasnya itu."
Mahendra Siregar yang saat ini masih menjadi Wakil Menteri Perdagangan menyatakan kesiapannya untuk berbagi tugas dengan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati. "Kami masih menunggu waktu dengan Menkeu yang baru saja kembali dari pertemuan G20 di Paris. Saya harapkan mendapat arahan dan petunjuk dari beliau supaya kami bisa menyiapkan diri," kata Mahendra di Hotel Borobudur.
Ia meminta supaya proses transisi pergantian menteri ini tidak dibuat heboh. Ia pun belum mau berkomentar banyak terkait teknis pekerjaan yang nantinya dilimpahkan kepada dirinya. "Saya masih fokus terhadap tugas sebagai Wakil Menteri Perdagangan," katanya.
Sedangkan Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum mau berkomentar dengan adanya tambahan Wakil Menteri Keuangan untuk membantu tugasnya di Lapangan Banteng, Jakarta. "Nice try. Belum bisa jawab ya," katanya singkat.
ALWAN RIDHA RAMDANI