TEMPO Interaktif, Jakarta -- Menteri Keuangan, Agus Martowardojo memastikan kondisi perekonomian dunia kini mulai memburuk. Krisis finansial di Eropa itu bahkan telah dibahas dalam pertemuan G20 di Paris, Perancis, 13 - 14 Oktober lalu. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menawarkan opsi pajak pada tiap transaksi keuangan untuk tiap pembelian surat berharga negara.
Sebagai blok ekonomi besar, krisis finansial Eropa bisa dipastikan berimbas langsung pada perekonomian global. Indonesia yang menganut ekonomi terbuka juga terimbas jika krisis itu berlarut-larut.
Menurut Martowardojo,opsi tersebut belum disetujui negara-negara lain, termasuk Indonesia, karena masih dalam tahap pembicaraaan lebih lanjut.
"Di Eropa itu akan coba menetapkan financial transaction tax untuk transaksi pembelian saham, obligasi, derivatif. Itu akan dikenakan pajak" ujarnya di Jakarta, Senin 17 Oktober 2011. "Tetapi tentu ada negara-negara lain yang belum sependapat. Jadi itu masih dalam pembicaraan,"
Menurut dia, pajak itu belum bisa mendapatkan persetujuan karena dapat membuat sistem keuangan dalam negeri yang menekankan pada fungsi intermediasi (pengumpulan dana dan penyaluran kredit kepada masyarakat) menjadi terganggu.
"Kalau di Indonesia, kita itu mengkhawatirkan financial transaction tax, mengganggu sistem keuangan kita. Kita ingin fungsi intermediasi bisa dilakukan secara baik oleh perbankan kita," ujarnya.
Pertemuan di Paris juga membahas perjanjian finansial antar wilayah (regional financial arrangement) untuk wilayah Eropa; sebagai sistem penanganan krisis di tingkat regional (Europe Financial Stability Facility/EFSF).
EFSF itu juga inisiatif regional untuk bantu negara-negara di kawasan kalau memerlukan dukungan sebagaimana Indonesia dengan CMIM. "Kita punya CMIM dan dihormati karena kita 'khan bersama ASEAN plus three. Kita juga akan kerja sama dengan IMF supaya fungsinya betul-betul jalan kalau diperlukan," ujar mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.
Menkeu menambahkan pertemuan tersebut juga membahas peningkatan modal untuk dana moneter internasional (IMF) sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan fiskal di negara Eropa yang rentan terhadap krisis.
"IMF bilang dia memerlukan tambahan sumber untuk bisa menjalankan fungsinya. Karena kalau mau melakukan penyelamatan-penyelamatan, yang dulu untuk bailout Yunani segala macam 'khan IMF juga ikut uangnya. Jadi ini diperkirakan akan perlu lagi," kata Martowardojo.
AKBAR TRI K | WDA | ANT