Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

GKR Hemas Pimpin Upacara Siraman  

image-gnews
Istri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hemas (tengah) sedang memasak kue apem didampingi oleh putri sulungnya GKR Pembayun (kanan) dan  putri bungsunya GrAj Nurastuti Wijareni (kiri) di bangsal Keputren, kompleks Kraton Yogyakarta, Kamis (30/6). Memasak kue apem menjadi salah satu bagian dari upacara labuhan yang akan dilaksanakan 2-3 Juli sebagai peringatan hari dilantiknya Sultan Hamengkubuwono X sebagai raja pada 1989 silam. TEMPO/Suryo Wibowo
Istri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hemas (tengah) sedang memasak kue apem didampingi oleh putri sulungnya GKR Pembayun (kanan) dan putri bungsunya GrAj Nurastuti Wijareni (kiri) di bangsal Keputren, kompleks Kraton Yogyakarta, Kamis (30/6). Memasak kue apem menjadi salah satu bagian dari upacara labuhan yang akan dilaksanakan 2-3 Juli sebagai peringatan hari dilantiknya Sultan Hamengkubuwono X sebagai raja pada 1989 silam. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO Interaktif, Yogyakarta- Permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, akan memimpin upacara siraman calon pengantin yang akan dilaksanakan Senin, 17 Oktober 2011, pukul 09.00-11.00 WIB. Acara siraman akan digelar tertutup.

Putri tertua Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Pembayun, mengatakan ada tiga tokoh inti yang akan melakukan siraman, yakni GKR Hemas sebagai ibunda calon pengantin putri; Hj Nurbaeti Helmy, ibunda calon pengantin pria; dan Nyai Penghulu, sesepuh Keraton.

"Yang akan nyirami sementara ini tercatat ibu (GKR Hemas), ibunya Ubay (Hj Nurbaeti Helmi), dan Nyai Pengulu. Kemudian akan siapa lagi masih belum. Kalaupun ada tambahan, maksimal tambah dua," kata GKR Pembayun, Minggu, 16 Oktober 2011.

Pembayun menjelaskan mereka yang diperbolehkan melakukan prosesi siraman harus punya figur yang baik. “Contohnya kalau sudah menikah, dia tidak boleh bercerai,” ujarnya. Figur yang baik ini dilakukan untuk memberikan contoh dan doa yang baik untuk pengantin.

Dikatakan, mereka yang diperbolehkan melakukan prosesi siraman adalah yang benar-benar memiliki figur baik. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat memberikan contoh maupun doa yang baik pula bagi pengantin. Prosesi adat ini juga dianggap sakral karena merupakan ritual untuk membersihkan diri sebelum melakukan upacara adat yang lain.

Sebagai pengageng putri atau yang mengurus segala sesuatu berkaitan dengan pengantin putri, GKR Pembayun mengaku kalau prosesi pernikahan adiknya ini digelar sama meriahnya dengan pernikahan putri Sultan terdahulu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantaran sempitnya ruangan, acara siraman dipindah di luar, namun masih dalam kompleks Keputren. Bernuansa hijau dengan ornamen khas Keraton, krobongan (mirip sawung) itu sudah dipasang di Sekar Kedaton, kompleks Keputren.

Tempo menyaksikan krobongan di Sekar Kedaton telah dipasang dua bak besar. Di dalam salah satu bak, ada pohon kelapa yang belum dipecah. Di dekat krobongan ada sesaji yang terletak di bawah pohon.

GKR Hemas menyampaikan bahwa pemindahan acara siraman yang semula di dalam ruangan Sekar Kedaton terpaksa dipindah keluar ruangan karena sempitnya ruangan. “Tapi kalau siraman untuk putra tetap di Gedong Pompa,” kata Hemas kepada Tempo.

Saat ini, acara siraman sedang dilakukan. Namun wartawan tidak diperkenankan masuk ke kompleks Keputren. “Hanya media yang ditunjuk Keraton yang bisa masuk karena sempitnya ruangan,” kata Haris.

BERNADA RURIT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

11 jam lalu

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

2 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

4 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

9 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

18 hari lalu

Ilustrasi pasangan menikah/pernikahan. Shutterstock
10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

Selain tradisi pernikahan, pilihan tema dan nuansa yang berbeda, takhayul yang dipercaya setiap pasangan dan kerabatnya juga tak selalu sama.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

29 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

30 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

35 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

Pernikahan yang tampak bahagia sekali pun pasti ada saja masalah. Berikut kata terapis tentang berbagai masalah yang berpotensi serius bila didiamkan.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

36 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

37 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.