TEMPO Interaktif, Jakarta - Nama Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, sempat disebut-sebut dalam bursa calon menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Namun, Idrus mengaku tidak akan menerima tawaran itu.
"Tidak, saya sudah bilang tidak. Nanti kalau Golkar sudah menang, baru enak," ujar Idrus, Selasa, 18 Oktober 2011.
Idrus sempat dikabarkan bakal mengisi posisi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Andi Alfian Malaranggeng. Andi sendiri kabarnya dipersiapkan mengisi pos Sekretaris Kabinet menggantikan Dipo Alam.
Menanggapi kabar ini, Idrus mengatakan keputusannya sudah bulat untuk tidak menerima tawaran dari siapapun untuk menjadi menteri. "Saya, kan, sudah katakan, saya memilih fokus dulu di partai," katanya.
Menurut Idrus, sejak mundur dari DPR, dia sudah beberapa kali ditawari menjadi menteri. Ketika gonjang-ganjing isu reshuffle muncul, dia kembali diminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk menjadi menteri. Terakhir permintaan itu kembali dilontarkan Ical kepada Idrus pekan lalu. Namun, jawaban yang diberikannya tetap sama, memilih untuk fokus membesarkan Golkar.
Dalam pandangan Idrus, saat ini yang perlu dilakukan adalah pembenahan di internal partai. "Kalau ingin memperbaiki bangsa, berarti perbaiki dulu fungsi partai." Salah satunya adalah dengan memperbaiki pola rekruitmen politik di setiap partai.
Menurut Idrus, untuk memperoleh calon pemimpin dan pejabat politik yang bagus akan didapatkan melalui kaderisasi yang tepat. "Kalau rekruitmennya sudah benar akan lahir elite-elite politik yang bagus," kata dia. Karena itu, Idrus menuturkan, saat ini ia memilih untuk terus fokus membesarkan Golkar guna menghadapi Pemilu 2014.
IRA GUSLINA