TEMPO Interaktif, Jakarta - Menyikapi reshuffle kabinet yang akan diumumkan Presiden SBY pada malam ini, politikus Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, mengatakan jika semua masih bisa berubah. "Ini politik, bisa terjadi sesuatu yang tidak terduga di waktu-waktu akhir seperti sebelum-sebelumnya," kata Hidayat kepada wartawan sebelum memasuki Ruang Sidang Paripurna DPR, Selasa, 18 Oktober 2011
Hal yang tak terduga tersebut adalah berubahnya keputusan Presiden mengenai siapa saja yang akan menduduki kursi menteri. Hidayat melihat kemungkinan itu selalu ada. "Dulu ada yang sudah mendapatkan karangan bunga selamat, tapi ternyata tidak jadi dilantik. Bahkan, ada wakil menteri yang sudah tanda tangan pakta integritas, tapi tidak jadi dilantik juga," kata mantan Presiden PKS itu.
PKS, kata Hidayat, belum mendapatkan informasi secara langsung dari SBY. "Secara prinsip belum ada. PKS akan menunggu," katanya. Berdasarkan hasil Rapimnas, kata Hidayat, PKS akan menerima keputusan Presiden secara proporsional. Ditanya apakah PKS akan mundur dari koalisi, Hidayat belum bisa memastikan.
"Kalau empat menteri koalisi lima tahun, kalau tiga menteri apakah koalisi akan empat tahun. Itu akan ditentukan, akan mundur atau akan tetap," tandasnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA