TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah spekulasi muncul saat Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad tiba-tiba hadir di Istana Negara, Selasa 18 Oktober 2011 sore. Saat datang dan dicegat wartawan, Fadel enggan menyebutkan maksud kedatangannya. "Rahasia dong, masak rahasia negara dibicarakan," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2011.
Soal posisinya akan menduduki kursi menteri mana, ia hanya berujar, "Kita liat nanti malam. Saya Fadel Muhammad menyatakan siap di dalam maupun di luar bekerja untuk negara." kata Fadel. "Saya pernah bekerja menjadi gubernur, pernah di mana-mana, Saya tak keberatan.Tidak ada perasaan hard feeling. Saya cinta kepada negara ini untuk membantu siapa pun yang bertugas,"
Berjalan menuju kantor Presiden, Fadel tak melewati pintu yang biasanya digunakan oleh para menteri. Ia malah menuju pintu yang biasa dilewati Presiden dan Wakil Presiden, atau menteri yang berbarengan mengikuti Presiden. Namun sekitar 10 meter dari pintu, ia berhenti sejenak. Sibuk bertelepon ria, Fadel melangkah maju mundur. Semenit kemudian selesai bertelepon ia jalan masuk melalui pintu itu.
Setengah jam kemudian Fadel keluar. Dengan muka tegang ia menjawab berantakan pertanyaan wartawan yang menanyakan tujuan kedatangannya sore ini. "Nggak, saya nggak menghadap Presiden," ujar dia.
"Saya lagi mempersiapkan di Lombok ini. Kita kan lagi persiapan dengan Malaysia. Saya kan ada tugas-tugas banyak sekali. Saya sedang siapkan bagaimana di Lombok, bagaimana perbatasan, Malaysia kan sulit ini. Serba heboh begitu lama, bagaimana ikan-ikan masuk diperairan kita."
"Saya nggak mau, saya mau kapal-kapal kecil ke Indonesia yang masuk ke Malaysia dikembalikan dan kapal-kapal kecil Malaysia kita kembalikan. Daripada dia tangkap orang saya, saya tangkap dia, kan jadi repot. saya minta percepat garis batas ini," ujar dia dengan nada tegang.
Saat ditanya siapa yang ditemuinya, ia enggan menjawab dan diam. Ditanya mengenai sudah adakah kepastian dari Bapak Presiden mengenai kepastiannya di kabinet, ia menjawab, "Saya kira sudah selesai, nggak ada masalah apa-apa. Saya kan nggak ada masalah apa-apa, gimana sih. Saya bekerja, bertugas. Saya nggak ada hubungan sama reshuffle. Saya nggak pernah berpikir reshuffle. Saya di luar, di dalam tetap bekerja," kata politikus Partai Golkar ini.
MUNAWWAROH